Doa Setelah Sholat Dhuha 2 Rakaat dan Keutamaannya

StylesphereSholat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Waktu pelaksanaannya dimulai setelah matahari terbit hingga mendekati waktu zuhur. Ibadah ini dikenal sebagai salah satu bentuk syukur atas nikmat Allah serta permohonan akan kelapangan rezeki.

Salah satu amalan penting setelah melaksanakan sholat Dhuha dua rakaat adalah membaca doa khusus. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar diberikan kelimpahan rezeki, keberkahan hidup, dan pengampunan dosa.

Melansir dari Buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kementerian Agama RI tahun 2013, doa setelah sholat Dhuha telah banyak dikenal dan diamalkan oleh umat Islam. Doa ini diyakini membawa manfaat spiritual dan psikologis bagi mereka yang rutin mengamalkannya.

Berikut ini isi doa yang biasa dibaca setelah sholat Dhuha:

“Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ismata ‘ismatuka. Allahumma in kana rizqii fissamaa-i fa anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu, wa in kaana ba’idan fa qarribhu, bihaqqi dhuhaa-ika, wa bahaa-ika, wa jamaalika, wa quwwatika, wa qudrotika. Aatini maa ataita ‘ibaadakash sholihin.”

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku ada di langit maka turunkanlah, jika ada di bumi maka keluarkanlah, jika sulit maka mudahkanlah, jika haram maka sucikanlah, jika jauh maka dekatkanlah, dengan kebenaran waktu Dhuha-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. Limpahkanlah kepadaku segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Konsistensi dalam menjalankan sholat Dhuha dan membaca doanya diyakini dapat membuka pintu rezeki, menenangkan jiwa, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amalan ini juga menjadi bentuk tawakal dan pengharapan seorang hamba kepada Rabb-nya.

Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha 2 Rakaat dan Maknanya

Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Ibadah ini dilakukan pada pagi hari, mulai setelah matahari terbit hingga menjelang waktu zuhur. Selain mendatangkan pahala, sholat Dhuha juga diyakini sebagai salah satu amalan yang membuka pintu rezeki.

Salah satu amalan penting setelah melaksanakan sholat Dhuha dua rakaat adalah membaca doa khusus. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk mendapatkan kelancaran rezeki, perlindungan, serta keberkahan dalam hidup.

Berikut adalah bacaan doa yang umum diamalkan setelah sholat Dhuha:

Bacaan Arab:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَاِنْ كَانَ فِى الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ، وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ
بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ، آتِنِيْ مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Latin:

Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ‘ishmatuka.
Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa-anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa-yassirhu, wa in kaana haraaman fa-tahhirhu, wa in kaana ba’iidan fa-qarribhu.
Bihaqqi dhuhaa-ika, wa bahaa-ika, wa jamaalika, wa quwwatika, wa qudratika, aatini maa aataita ‘ibaadakash shaalihiin.

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku berada di langit, maka turunkanlah. Jika berada di bumi, maka keluarkanlah. Jika sulit, mudahkanlah. Jika haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah. Dengan hak waktu Dhuha-Mu, keindahan-Mu, keagungan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepadaku segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Doa ini mencerminkan kepasrahan total seorang hamba kepada Allah SWT, memohon kemudahan dalam memperoleh rezeki yang halal dan penuh berkah. Mengamalkannya secara rutin setelah sholat Dhuha diyakini dapat memperkuat ikhtiar dan memperdalam rasa tawakal kepada Allah.

Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat dan Doanya

Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ibadah ini dilakukan pada pagi hari, mulai setelah matahari terbit hingga menjelang waktu zuhur. Meski tidak wajib, sholat Dhuha memiliki keutamaan besar, terutama dalam hal memohon kelancaran rezeki dan keberkahan hidup.

Pelaksanaan sholat Dhuha pada dasarnya sama dengan sholat fardhu, yaitu dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam. Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat, sehingga sering disebut sebagai sholat Dhuha 2 rakaat.

Agar ibadah ini sah dan sempurna, berikut tata cara pelaksanaan sholat Dhuha yang sesuai dengan tuntunan syariat:

Langkah-Langkah Sholat Dhuha

  1. Niat Sholat Dhuha
    Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.
    Lafal niat:
    Ushalli sunnatadh-Dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
    Artinya: “Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
  2. Takbiratul Ihram
    Mengangkat kedua tangan sejajar telinga sambil mengucapkan Allahu Akbar.
  3. Membaca Doa Iftitah
    Doa pembuka dalam sholat, dibaca setelah takbir.
  4. Membaca Surat Al-Fatihah
    Surat wajib dalam setiap rakaat.
  5. Membaca Surat Pendek
    Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca:
    • Rakaat pertama: Surat Asy-Syams
    • Rakaat kedua: Surat Adh-Dhuha
  6. Rukuk
    Membungkuk dengan posisi punggung lurus dan tangan bertumpu di lutut, sambil membaca doa rukuk.
  7. I’tidal
    Kembali berdiri tegak sambil membaca doa i’tidal.
  8. Sujud Pertama
    Menyentuhkan dahi dan hidung ke lantai disertai kedua tangan, lutut, dan ujung jari kaki. Baca doa sujud.
  9. Duduk di Antara Dua Sujud
    Duduk sejenak sambil membaca doa duduk di antara dua sujud.
  10. Sujud Kedua
    Sujud kembali seperti sebelumnya.
  11. Berdiri untuk Rakaat Kedua
    Ulangi langkah-langkah dari nomor 4 hingga 10 untuk rakaat kedua.
  12. Tasyahud Akhir
    Setelah sujud kedua di rakaat kedua, duduk dan membaca tasyahud akhir.
  13. Salam
    Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri sebagai penutup sholat.

Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah menyelesaikan sholat, dianjurkan membaca doa khusus sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT. Doa ini telah dijelaskan sebelumnya dan berisi permohonan rezeki, keberkahan, dan kemudahan hidup.

Penutup

Melaksanakan sholat Dhuha dengan benar dan penuh kesungguhan dapat menjadi sumber ketenangan, kedekatan dengan Allah, dan sarana membuka pintu rezeki. Meski hanya dua rakaat, konsistensi dalam menjalankannya sangat dihargai dalam Islam. Jangan lupa membaca doa setelah sholat untuk menyempurnakan ibadah dan memohon limpahan rahmat dari Allah SWT.

Dzikir dan Doa Tambahan Setelah Sholat Dhuha 2 Rakaat

Selain membaca doa utama setelah sholat Dhuha, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa lainnya. Amalan tambahan ini dapat memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT, sekaligus menjadi sarana memohon keberkahan, ampunan, dan kebaikan hidup.

Berikut beberapa dzikir dan doa yang dapat diamalkan setelah melaksanakan sholat Dhuha 2 rakaat:

1. Dzikir Istighfar

Memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan merupakan amalan yang sangat dianjurkan.
Lafal:
Astaghfirullāhal-‘azīm al-ladzī lā ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyūm wa atūbu ilaih.
Artinya:
“Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertobat kepada-Nya.”

2. Dzikir Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir

Dzikir ini merupakan bentuk pujian kepada Allah dan termasuk sedekah bagi setiap persendian tubuh manusia, sebagaimana disebut dalam hadis.
Lafal:

  • Subḥānallāh (Maha Suci Allah)
  • Alḥamdulillāh (Segala puji bagi Allah)
  • Lā ilāha illallāh (Tidak ada Tuhan selain Allah)
  • Allāhu Akbar (Allah Maha Besar)

3. Doa Mohon Ampunan dan Kasih Sayang

Permohonan ampun sekaligus harapan akan rahmat Allah.
Lafal:
Rabbighfir lī, warḥamnī, wa tub ‘alayya, innaka antat-tawwābur-raḥīm.
Artinya:
“Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah daku. Terimalah tobatku. Sungguh, Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang.”

4. Doa Memohon Kekuatan dan Pertolongan

Doa ini menunjukkan tawakal dan semangat dalam menghadapi kehidupan dengan pertolongan Allah.
Lafal:
Allāhumma bika usḥāwilu, wa bika uhāwilu, wa bika uqātilu.
Artinya:
“Dengan-Mu aku menyerang, dengan-Mu aku berusaha, dan dengan-Mu aku berjuang.”

Penutup

Membaca dzikir dan doa setelah sholat Dhuha bukan hanya menambah pahala, tetapi juga memperkaya pengalaman spiritual seorang Muslim. Amalan-amalan ini membantu menenangkan hati, mempertebal keimanan, serta menjadi bentuk pengakuan atas kelemahan diri di hadapan Allah SWT.

Konsistensi dalam menjalankan sholat Dhuha dan dzikir setelahnya akan membawa dampak besar dalam kehidupan sehari-hari—baik secara spiritual maupun psikologis.

Keutamaan Sholat Dhuha

Sholat dhuha memiliki banyak keutamaan dan manfaat yang luar biasa bagi umat Muslim. Keutamaan ini disebutkan dalam berbagai hadits Nabi Muhammad SAW, menunjukkan pentingnya ibadah ini.

Salah satu keutamaan utama sholat dhuha adalah sebagai pengganti sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia. Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap pagi, setiap persendian membutuhkan sedekah, dan dua rakaat sholat dhuha mencukupi semua itu. Ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah sholat dhuha sebagai bentuk syukur dan ketaatan.

Selain itu, sholat Dhuha juga dikenal sebagai pembuka pintu rezeki. Allah SWT menjanjikan kecukupan rezeki bagi hamba-Nya yang rajin melaksanakan sholat sunnah ini. Rezeki yang dimaksud tidak hanya berupa materi, tetapi juga kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam setiap aspek kehidupan.

Rasulullah SAW bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan 4 rakaat shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.”

Keutamaan lainnya adalah diampuninya dosa-dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang dapat mengerjakan sholat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” Sholat Dhuha juga dapat membangunkan istana di surga bagi yang melaksanakannya 12 rakaat, serta termasuk sholat orang-orang yang kembali taat (awwabin).

Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha

Waktu pelaksanaan sholat Dhuha dimulai setelah matahari terbit hingga menjelang waktu zuhur. Rentang waktu ini memberikan fleksibilitas bagi umat Muslim untuk melaksanakannya di sela-sela aktivitas pagi.

Secara lebih rinci, waktu sholat dhuha dimulai sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit, yaitu ketika matahari mulai naik setinggi satu tombak. Waktu berakhirnya sholat dhuha adalah sekitar 10-15 menit sebelum masuk waktu zuhur.

Meskipun rentang waktunya cukup panjang, ada waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat dhuha. Waktu terbaik ini adalah ketika matahari mulai terik dan anak unta merasakan panasnya bumi, yaitu sekitar pukul 09.00 pagi hingga pukul 11.00 siang.

Beberapa ulama berpendapat bahwa waktu terbaik adalah antara pukul 08.00 hingga 11.00. Melaksanakan sholat dhuha pada waktu ini sangat dianjurkan untuk mendapatkan keberkahan yang maksimal, diikuti dengan membaca doa setelah sholat dhuha 2 rakaat untuk kesempurnaan ibadah.

Sholat Dhuha: Niat dan Keutamaannya dalam Meraih Rezeki

Stylesphere – Sholat dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilaksanakan pada pagi hari hingga menjelang waktu zuhur. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya menjadi salah satu jalan untuk memperoleh rezeki serta pengampunan dari Allah SWT.

Sebelum melaksanakan sholat dhuha, penting bagi seorang Muslim untuk mengetahui dan mengucapkan niat dengan penuh kesungguhan. Niat tersebut menjadi penanda kesiapan hati dalam beribadah dan sekaligus membedakan jenis ibadah yang dilakukan.

Meskipun niat bisa diucapkan dengan kalimat yang singkat dan sederhana, ketulusan dalam hati adalah kunci utama. Dengan niat yang benar dan pemahaman yang baik, sholat dhuha 2 rakaat dapat dilakukan dengan mudah dan penuh kekhusyukan.

Bagi yang ingin mengamalkan sholat ini secara rutin, memahami bacaan niat sholat dhuha 2 rakaat menjadi hal yang penting. Sebab, hal ini tidak hanya menyangkut sah atau tidaknya ibadah, tetapi juga mencerminkan keseriusan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dirangkum Anugerahslot dari berbagai sumber, berikut niat sholat dhuha 2 rakaat yang dapat diamalkan, Jumat (4/7/2025).

Niat Sholat Dhuha 2 dan 4 Rakaat: Kunci Kesungguhan Ibadah Sunnah

Dalam buku The Power of Dhuha: Kunci Memaksimalkan Shalat Dhuha dengan Doa-doa Mustajab (2014) karya A’yunin, dijelaskan bahwa sholat dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha—yaitu saat matahari mulai meninggi hingga sebelum masuk waktu zuhur.

Sholat dhuha memiliki keutamaan besar, terutama sebagai amalan pembuka pintu rezeki dan penghapus dosa. Namun, sebagaimana ibadah lainnya, pelaksanaannya harus diawali dengan niat yang benar.

Pentingnya Niat dalam Sholat

Dalam setiap ibadah, niat adalah bagian yang sangat penting. Ia merupakan rukun sah sholat yang menunjukkan kesadaran dan kesungguhan hati seorang hamba dalam beribadah. Niat juga berfungsi membedakan antara satu jenis ibadah dengan yang lain.

Dalam praktiknya, niat tidak perlu diucapkan secara lisan, cukup dilafalkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram—yaitu saat mengucapkan “Allahu Akbar” di awal sholat.

Lafal Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat

Bagi yang ingin mengerjakan sholat dhuha dua rakaat, berikut adalah lafal niatnya:

Arab:
أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin:
Ushalli sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Lafal Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat

Sedangkan bagi yang ingin menunaikan empat rakaat, lafal niatnya menjadi:

Arab:
أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin:
Ushalli sunnatadh-dhuhaa arba’a raka’aatin lillaahi ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat sholat sunnah Dhuha empat rakaat karena Allah Ta’ala.”

Jumlah Rakaat dan Tata Cara

Sholat dhuha dapat dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat. Pelaksanaannya dilakukan dengan dua rakaat sekali salam, sebagaimana sholat sunnah lainnya.

Menghadirkan niat dengan benar sejak awal akan menyempurnakan ibadah yang dilakukan dan menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Konsistensi dan ketulusan dalam menunaikan sholat dhuha dapat menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon keberkahan hidup.

Sholat Dhuha: Sunnah yang Dianjurkan Rasulullah dan Waktu Pelaksanaannya

Mengutip kajian dalam Jurnal Literasiologi Volume 11 Nomor 1, sholat dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki kedudukan penting dalam kehidupan seorang Muslim. Sholat ini termasuk amalan yang rutin dilakukan oleh Rasulullah SAW, dan beliau sangat menganjurkan umatnya untuk menunaikannya secara konsisten.

Sholat Dhuha Termasuk Sunnah Muakkad

Dilihat dari hukumnya, banyak ulama sepakat bahwa sholat dhuha termasuk dalam kategori sunnah muakkad—yaitu amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Status ini setara dengan sholat sunnah rawatib seperti qobliyah dan ba’diyah dalam sholat fardhu. Anjuran kuat ini berasal dari berbagai hadits shahih, salah satunya riwayat Abu Hurairah RA.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

“Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal: puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat sholat dhuha, dan sholat witir sebelum tidur.”
(HR Bukhari, No. 1178)

Hadits ini menjadi bukti bahwa sholat dhuha tidak hanya dianjurkan kepada Abu Hurairah, tetapi juga merupakan wasiat umum bagi seluruh umat Islam.

Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha

Sholat dhuha dikerjakan pada waktu pagi, dimulai setelah matahari terbit sempurna hingga menjelang masuknya waktu dzuhur. Secara umum, waktu pelaksanaannya berada di rentang:

  • Sekitar pukul 07.00 hingga 11.00 waktu setempat, tergantung posisi geografis.
  • Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat dhuha adalah sekitar 15 hingga 45 menit setelah matahari terbit, yakni ketika matahari telah naik setinggi tombak. Pada saat ini, kondisi alam dianggap lebih tenang dan penuh keberkahan.

Waktu-Waktu yang Harus Dihindari

Agar ibadah lebih sah dan optimal, terdapat beberapa waktu yang perlu dihindari untuk sholat dhuha:

  1. Setelah sholat subuh hingga matahari terbit sempurna, yaitu sekitar 15 menit pertama setelah terbit. Ini adalah waktu larangan sholat karena matahari masih dalam posisi naik dari ufuk.
  2. Saat matahari berada tepat di atas kepala (zawal), biasanya sekitar 5–10 menit sebelum masuk waktu dzuhur.
  3. Menjelang waktu dzuhur, ketika waktu dhuha hampir habis dan sangat dekat dengan waktu sholat fardhu.

Dengan memahami batasan waktu ini, seorang Muslim dapat menunaikan sholat dhuha secara tepat dan mendapatkan keutamaan maksimal.

Kesimpulan

Sholat dhuha adalah amalan sunnah yang sarat keutamaan: membuka pintu rezeki, menjadi bentuk syukur kepada Allah SWT, dan menjadi bagian dari wasiat Rasulullah SAW. Melaksanakannya secara rutin tidak hanya mendatangkan keberkahan di pagi hari, tetapi juga menunjukkan komitmen dalam mengikuti jejak Nabi.

Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat yang Benar

Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) oleh Rasulullah SAW. Selain menjadi amalan pembuka pintu rezeki, sholat ini juga merupakan bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah setiap pagi. Pelaksanaannya cukup mudah dan secara umum serupa dengan sholat sunnah lainnya. Berikut adalah tata cara sholat dhuha 2 rakaat yang benar:

Langkah-langkah Sholat Dhuha 2 Rakaat

  1. Membaca niat dalam hati, sesuai jumlah rakaat yang akan dikerjakan, sambil memulai sholat: “Ushalli sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
    Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
  2. Takbiratul ihram, dengan mengucapkan “Allahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangan.
  3. Membaca doa iftitah (sunah, boleh dibaca atau tidak).
  4. Membaca surat Al-Fatihah.
  5. Membaca surat pendek atau ayat Al-Qur’an. Disunnahkan:
    • Rakaat pertama: Surat Asy-Syams
    • Rakaat kedua: Surat Ad-Dhuha
  6. Rukuk, dengan membaca doa rukuk sambil membungkuk.
  7. I’tidal, berdiri kembali setelah rukuk, membaca doa i’tidal.
  8. Sujud pertama, membaca doa sujud.
  9. Duduk di antara dua sujud, membaca doa sesuai sunnah.
  10. Sujud kedua, kembali membaca doa sujud.
  11. Berdiri untuk rakaat kedua, ulangi langkah 4–10.
  12. Setelah sujud kedua di rakaat kedua, duduk tasyahud akhir, lalu membaca doa tasyahud.
  13. Mengakhiri sholat dengan salam, menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan:

“Assalamu’alaikum warahmatullah.”

Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah sholat selesai, dianjurkan membaca doa sebagai bentuk permohonan rezeki dan keberkahan. Salah satu doa yang populer dibaca setelah sholat dhuha berbunyi:

اللّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ، وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ، وَالجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اللّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ، آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu.
Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika ada di bumi, keluarkanlah. Jika sulit, mudahkanlah. Jika haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah. Berkat dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepadaku sebagaimana Engkau melimpahkannya kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Keutamaan Sholat Dhuha dalam Pandangan Ulama dan Buku Tuntunan

Sholat dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam buku Tuntunan Praktis Shalat Dhuha karya Budiman Mustofa—sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan oleh situs IAIN Kediri—dijelaskan bahwa Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya menjaga amalan ini. Beliau mendorong umatnya untuk melaksanakan sholat dhuha secara konsisten, agar memperoleh berbagai keutamaan yang tidak hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga di akhirat.

Lebih lanjut, dalam Buku Pintar Shalat Lengkap yang juga dikutip dari sumber yang sama, dijelaskan bahwa sholat dhuha memiliki banyak keutamaan luar biasa bagi siapa saja yang mengerjakannya dengan ikhlas dan penuh kesungguhan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Mendapat derajat yang mulia di sisi Allah SWT.
  • Termasuk golongan hamba yang taat dan dicintai Allah.
  • Pahalanya setara dengan ibadah umrah apabila dilaksanakan dengan niat yang lurus.
  • Dosa-dosa diampuni, bahkan meskipun sebanyak buih di lautan.
  • Pahalanya seperti orang yang ikut berperang lalu menang dengan cepat, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits.
  • Dilaksanakan di waktu mustajab, yaitu saat pagi hari penuh keberkahan.
  • Merespon panggilan Allah, sebagai bentuk ketaatan atas seruan ibadah.
  • Dijanjikan tempat khusus di surga bagi yang rajin mengamalkannya.
  • Menjadi sebab penghapus dosa, baik kecil maupun besar, sebagai bentuk rahmat Allah terhadap hamba-Nya.

Kesimpulan

Dengan begitu banyaknya keutamaan yang terkandung dalam sholat dhuha, tidak heran jika Rasulullah SAW menjadikannya sebagai amalan yang beliau wasiatkan kepada para sahabat, termasuk Abu Hurairah RA. Sholat dhuha bukan hanya ibadah sunnah, melainkan juga bentuk latihan spiritual yang mengasah kesyukuran, memperkuat ikatan dengan Allah, dan membuka pintu-pintu keberkahan dalam kehidupan.