Keutamaan Puasa di Awal Dzulhijjah
Stylesphere – Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Ada banyak ibadah yang dapat dilakukan di sepuluh hari awal Dzulhijjah, salah satunya adalah puasa sunnah.
Puasa Dzulhijjah dilakukan pada tanggal 1 hingga 9. Khusus tanggal 8 Dzulhijjah dinamakan puasa Tarwiyah. Tahun ini, puasa Tarwiyah 1446 H bertepatan pada Rabu, 4 Juni 2025.
Muslim yang ingin melaksanakan puasa Tarwiyah harus diawali dengan niat. Niat puasa Tarwiyah dapat dilakukan sejak malam hari.
Jika lupa malam hari, muslim boleh niat puasa Tarwiyah di siang hari selama belum melakukan perkara yang membatalkan puasa. Batasnya sampai sebelum matahari tergelincir atau sesudahnya.
Sebagai panduan, berikut Anugerahslot bagikan tata cara puasa Tarwiyah pada Rabu, 4 Juni 2025 lengkap dengan niat dan keutamaan puasa Tarwiyah.
Apa Itu Puasa Tarwiyah?
Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, satu hari sebelum puasa Arafah dan dua hari sebelum Hari Raya Iduladha. Nama “Tarwiyah” berasal dari tradisi jamaah haji yang pada masa lampau mengambil air (rawa) untuk perjalanan ke Arafah, yang disebut “at-tarwiyah”.
Tata Cara Puasa Tarwiyah
Sama seperti puasa sunnah lainnya, puasa Tarwiyah dilakukan dengan niat, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar (subuh) hingga terbenam matahari (maghrib).
1. Niat Puasa Tarwiyah
Niat bisa dilafalkan dalam hati atau dengan ucapan berikut pada malam hari hingga sebelum tergelincirnya matahari:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
2. Waktu Niat
- Waktu utama: setelah maghrib hingga sebelum subuh.
- Jika lupa niat malam hari: boleh berniat di pagi/siang hari selama belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa. Batasnya sebelum matahari tergelincir (zuhur) menurut mayoritas ulama madzhab.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Meskipun tidak ada hadits shahih khusus tentang puasa Tarwiyah yang benar-benar bisa dijadikan sandaran hukum, para ulama tetap menganjurkannya sebagai bagian dari ibadah di 10 hari pertama Dzulhijjah, yang secara umum sangat dianjurkan dalam Islam.
Disebutkan dalam hadits shahih:
“Tidak ada hari-hari yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada (amal saleh) di sepuluh hari pertama Dzulhijjah.”
(HR. Bukhari)
Puasa Tarwiyah dipercaya membawa pahala besar dan menjadi sarana pembersih dosa serta mendekatkan diri kepada Allah sebelum Hari Raya.
Tips Melaksanakan Puasa Tarwiyah
- Bangun sahur agar kuat berpuasa dan mendapatkan keberkahan.
- Perbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan doa.
- Jika memungkinkan, lanjutkan dengan puasa Arafah (9 Dzulhijjah) yang sangat dianjurkan bagi yang tidak sedang berhaji.
Lafal Niat Puasa Tarwiyah
Tarwiyah
🕰 1. Niat di Malam Hari (sebelum Fajar)
Dilakukan sejak setelah Maghrib hingga sebelum terbit fajar (Subuh) pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya:
“Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
🌤 2. Niat Jika Lupa di Malam Hari (pagi/siang hari)
Selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa, niat masih bisa dilafalkan hingga sebelum matahari tergelincir (Zuhur).
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i tarwiyata sunnatan lillahi ta’aalaa.
Artinya:
“Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah Ta’ala.”
✅ Catatan Penting
- Disunnahkan untuk melafalkan niat dengan lisan agar lebih membantu kehadiran hati.
- Niat dalam hati saja sudah sah menurut mayoritas ulama, tetapi mengucapkannya dianjurkan sebagai bentuk kesungguhan.
- Jangan lupa untuk meniatkan ikhlas karena Allah, bukan karena kebiasaan atau pujian orang lain.
🌙 Tata Cara Puasa Tarwiyah

1. 🕊 Makan Sahur
- Dilakukan di akhir malam, dianjurkan menjelang waktu Subuh (sebelum imsak).
- Sahur merupakan sunnah yang sangat dianjurkan dan membawa keberkahan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat keberkahan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. 🧎♂️ Melaksanakan Niat
- Niat dilakukan di malam hari hingga sebelum Subuh (waktu utama).
- Jika lupa, boleh niat di pagi hari (sebelum tergelincir matahari), selama belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
3. 🕌 Menjalankan Puasa
Waktu Puasa:
Dari terbit fajar (masuk waktu Subuh) hingga terbenam matahari (Maghrib).
Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa:
- Makan dan minum.
- Hubungan suami-istri.
- Muntah disengaja.
- Hal-hal lain yang membatalkan puasa secara syar’i.
Menjaga pahala puasa dari perbuatan tercela:
- Menghindari perkataan kotor, ghibah (menggunjing), bohong, dan maksiat lainnya.
- Perbanyak amal saleh: dzikir, tilawah Al-Qur’an, sedekah, dan doa.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak butuh pada puasanya dari makan dan minum.”
(HR. Bukhari)
4. 🌇 Berbuka Puasa
Segera berbuka saat matahari terbenam (waktu Maghrib). Disunnahkan menyegerakan berbuka.
Doa berbuka puasa (versi 1):
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu.
Artinya: “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
(HR. Abu Daud)
Doa berbuka puasa (versi 2):
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahaba-dz dzama’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru in syaa’ Allah.
Artinya: “Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insyaallah.”
(HR. Abu Daud)
🔁 Jika Niat Dilakukan Pagi Hari
- Langsung mulai menahan diri dari segala yang membatalkan puasa begitu niat diucapkan.
- Tidak sahur tidak membatalkan puasa, meski sahur sangat dianjurkan.
- Berbuka tetap dilakukan saat masuk Maghrib seperti biasa.
🌟 Keutamaan Puasa di Awal Dzulhijjah

📌 Hukumnya: Sunnah
Melaksanakan puasa pada 1–9 Dzulhijjah, termasuk puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah), adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
📖 Hadis Keutamaan Ibadah di 10 Hari Dzulhijjah
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Transliterasi:
Mā min ayyāmin aḥabbu ilallāhi an yu‘bada lahu fīhā min ‘ashri dhil-ḥijjah. Ya‘dilu ṣiyāmu kulli yaumin minhā biṣiyāmi sanah, wa qiyāmu kulli laylatin minhā biqiyāmi laylati al-qadr.
Artinya:
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah cintai untuk dijadikan sebagai tempat ibadah dibandingkan sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan puasa satu tahun, dan satu malam menghidupkan malamnya setara dengan menghidupkan malam Lailatul Qadar.”
(HR. At-Tirmidzi)
🎁 Keutamaan Puasa di 10 Hari Dzulhijja
- Setiap hari berpuasa di 10 hari pertama Dzulhijjah = pahala puasa 1 tahun penuh.
- Setiap malam menghidupkan malam (dengan qiyamul lail/dzikir/doa) = pahala seperti Lailatul Qadar.
- Merupakan waktu paling dicintai Allah untuk beramal.
- Menjadi sarana penyucian diri sebelum Iduladha.
- Mempertegas identitas sebagai hamba yang taat di tengah ujian dunia.
🔖 Penutup
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah bukan sekadar hitungan kalender Islam, tetapi momen emas untuk memperbanyak ibadah, terutama puasa sunnah, shalat malam, dzikir, dan amal saleh lainnya. Hadis dari At-Tirmidzi menunjukkan betapa besar kemurahan Allah SWT dalam melipatgandakan pahala pada hari-hari istimewa ini.
Jika Anda ingin saya buatkan versi poster kutipan hadis + keutamaannya atau panduan singkat yang bisa dibagikan di media sosial atau komunitas, saya bisa bantu juga!