Tiga Jenis Puasa Sunnah Jelang Idul Adha yang Penuh Keutamaan

Tiga Jenis Puasa Sunnah Jelang Idul Adha yang Penuh Keutamaan

Stylesphere – Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah. Salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah. Setidaknya, ada tiga jenis puasa sunnah yang biasa dilakukan pada hari-hari sebelum Idul Adha, yaitu puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah. Masing-masing memiliki keutamaan yang luar biasa sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadits.

1. Puasa Dzulhijjah (1โ€“7 Dzulhijjah)

Puasa ini dilaksanakan pada tujuh hari pertama di bulan Dzulhijjah, dari tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah. Keutamaannya dijelaskan dalam hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu โ€˜anhuma, bahwa Rasulullah ๏ทบ bersabda:

โ€œTidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari-hari sepuluh (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).โ€
(HR. Ahmad โ€“ dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

Puasa pada hari-hari ini menjadi salah satu bentuk amalan yang sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

2. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

Puasa ini dikerjakan pada hari ke-8 Dzulhijjah, sehari sebelum hari Arafah. Keutamaannya disebutkan dalam hadits sebagai berikut:

โ€œBarang siapa berpuasa sepuluh hari (pertama Dzulhijjah), maka setiap harinya seperti puasa sebulan. Puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, dan puasa Arafah seperti puasa dua tahun.โ€
(HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas)

3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Puasa Arafah dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum Idul Adha. Ini adalah puasa sunnah paling utama di antara tiga jenis puasa tersebut, terutama bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Rasulullah ๏ทบ bersabda:

โ€œPuasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu.โ€
(HR. Muslim)

๐Ÿ•Œ Niat Puasa Sunnah Jelang Idul Adha

Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat dilakukan sejak malam hari hingga sebelum terbit fajar. Berikut adalah lafal niat puasa Tarwiyah dan Arafah:

โœ… Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุชูŽุฑู’ูˆููŠูŽุฉูŽ ุณูู†ูŽู‘ุฉู‹ ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillรขhi taโ€˜รขlรข.
Artinya: โ€œSaya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah taโ€™ala.โ€

โœ… Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุนูŽุฑูŽููŽุฉูŽ ุณูู†ูŽู‘ุฉู‹ ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillรขhi taโ€˜รขlรข.
Artinya: โ€œSaya niat puasa sunnah Arafah karena Allah taโ€™ala.โ€

Berikut adalah niat puasa sunnah yang biasa dibaca dua hari sebelum Idul Adha

๐Ÿ•Œ Niat Puasa Sunnah 7 Dzulhijjah

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุณูŽุงุจูุนู ุฐููŠ ุงู„ู’ุญูุฌูŽู‘ุฉู ุณูู†ูŽู‘ุฉู‹ ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Nawaitu shauma sฤbiโ€˜i dzil-แธฅijjati sunnatan lillฤhi taโ€˜ฤlฤ.
Artinya: “Saya niat puasa hari ketujuh bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

๐Ÿ•Œ Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุชูŽู‘ุฑู’ูˆููŠูŽุฉู ุณูู†ูŽู‘ุฉู‹ ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

Nawaitu shauma yaumi at-tarwiyati sunnatan lillฤhi taโ€˜ฤlฤ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”

โœจ Keutamaan Puasa 2 Hari Sebelum Idul Adha

  • Hari-hari ini termasuk dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, yang disebut-sebut oleh Nabi Muhammad SAW sebagai hari-hari terbaik untuk beramal saleh.
  • Puasa di tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah) dan 9 Dzulhijjah (Arafah) sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji, dengan pahala besar yang disebutkan dalam hadits-hadits shahih.

Melakukan puasa sunnah ini tidak hanya membawa pahala, tetapi juga menjadi wujud kesiapan ruhani menyambut hari raya kurban. Jika kamu ingin, saya juga bisa bantu rangkum infografis niat puasa dan waktunya agar lebih mudah diingat. Mau saya bantu buatkan?

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Puasa sunnah pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah) memiliki nilai yang sangat tinggi dalam Islam. Di antara berbagai amalan yang dianjurkan di bulan Dzulhijjah, dua puasa ini menempati posisi istimewa. Keutamaan yang terkandung di dalamnya telah diriwayatkan dalam banyak hadits, mencakup pengampunan dosa, terkabulnya doa, hingga peluang terbebas dari siksa neraka.

1. Menghapus Dosa Selama Dua Tahun

Salah satu keutamaan terbesar dari puasa Arafah adalah janji Allah SWT untuk menghapus dosa-dosa hamba-Nya yang berpuasa pada hari tersebut. Dalam sebuah hadits dari Abu Qatadah radhiyallahu โ€˜anhu, Rasulullah ๏ทบ bersabda:

โ€œPuasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.โ€
(HR. Tirmidzi)

Riwayat ini dikuatkan pula dalam hadits shahih lainnya yang diriwayatkan oleh Muslim:

โ€œAku berharap kepada Allah supaya puasa di hari Arafah menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.โ€
(HR. Muslim)

2. Momen Mustajab untuk Berdoa

Puasa Arafah bertepatan dengan ibadah wukuf di Padang Arafah yang dilakukan oleh jamaah haji. Pada hari yang sangat mulia ini, umat Islam yang tidak menunaikan haji dianjurkan untuk memperbanyak doa karena diyakini sebagai waktu mustajab.

Rasulullah ๏ทบ bersabda:

โ€œDoa terbaik adalah doa pada hari Arafah. Dan ucapan terbaik yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah:
โ€˜Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa โ€˜ala kulli syaiโ€™in qadiirโ€™.
(Tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu).โ€

(HR. Tirmidzi)

3. Kesempatan Bebas dari Api Neraka

Keutamaan lainnya dari puasa Arafah adalah janji Allah untuk membebaskan banyak hamba-Nya dari siksa api neraka. Ini menunjukkan betapa besar rahmat dan ampunan Allah SWT pada hari tersebut.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah ๏ทบ bersabda:

โ€œTidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari api neraka selain hari Arafah.โ€
(HR. Muslim)

Kesimpulan

Puasa Tarwiyah dan Arafah bukan sekadar ibadah sunnah biasa. Ia menyimpan segudang keutamaan yang sangat sayang untuk dilewatkan, mulai dari penghapusan dosa, kesempatan terkabulnya doa, hingga harapan terbebas dari siksa neraka. Maka dari itu, menjelang Idul Adha, mari manfaatkan momen istimewa ini untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tata Cara Menjalankan Puasa Tarwiyah dan Arafah Menjelang Idul Adha

Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan dua puasa sunnah yang penuh keutamaan, yaitu puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah). Kedua puasa ini tidak hanya menjanjikan pahala besar, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkuat iman dan meningkatkan ketakwaan. Agar ibadah ini terlaksana secara benar dan sesuai syariat, berikut panduan lengkapnya:

1. Niat Puasa: Awali dengan Kesadaran dan Keikhlasan

Setiap ibadah dimulai dengan niat, termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah. Niat ini cukup dihadirkan di dalam hatiโ€”tidak wajib dilafalkan, namun boleh jika diucapkan sebagai bentuk keyakinan.

Untuk puasa sunnah, niat tidak harus dilakukan pada malam hari seperti puasa wajib. Seseorang boleh berniat di pagi atau siang hari, selama belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa sejak fajar. Kemudahan ini memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin ikut berpuasa meski baru memutuskan di tengah hari.

2. Menghidupkan Sunnah Sahur

Meski bukan syarat sah puasa, sahur sangat dianjurkan dan menjadi bagian dari sunnah Rasulullah ๏ทบ. Sahur memberikan kekuatan fisik selama berpuasa dan juga membawa keberkahan.

Tak perlu makanan berat, bahkan hanya dengan segelas air putih atau sebutir kurma sudah cukup untuk mendapatkan pahala sahur. Yang penting adalah niat dan pelaksanaannya dilakukan sebelum terbit fajar.

3. Menjaga Puasa dari Hal yang Membatalkan dan Merusak Pahala

Selama menjalankan puasa, umat Islam wajib menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga matahari terbenam.

Lebih dari itu, menjaga kualitas puasa juga pentingโ€”menahan lisan dari berkata kasar, menahan amarah, menghindari ghibah, dan menjauhi perilaku buruk lain yang bisa mengurangi nilai pahala. Puasa sejati bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tapi juga menyucikan jiwa dan memperbaiki akhlak.

4. Perbanyak Amal dan Doa

Waktu berpuasa adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Gunakan waktu siang hari dengan memperbanyak tilawah Al-Qurโ€™an, dzikir, sedekah, dan tentunya doa.

Khusus pada hari Arafah, disunnahkan untuk memperbanyak doa karena termasuk waktu yang sangat mustajab. Ini adalah momen di mana doa-doa banyak diangkat dan dikabulkan oleh Allah SWT.

5. Menyegerakan Berbuka dengan Doa

Saat waktu Maghrib tiba, disunnahkan untuk segera berbuka puasa. Rasulullah ๏ทบ menyukai umatnya yang tidak menunda berbuka karena di dalamnya terdapat keberkahan. Mulailah berbuka dengan kurma atau air putih, lalu lanjutkan dengan makanan utama.

Jangan lupa membaca doa berbuka puasa untuk menyempurnakan ibadah:

ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ู„ูŽูƒูŽ ุตูู…ู’ุชู ูˆูŽุจููƒูŽ ุขู…ูŽู†ู’ุชูุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุชูŽูˆูŽูƒูŽู‘ู„ู’ุชูุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูุฒู’ู‚ููƒูŽ ุฃูŽูู’ุทูŽุฑู’ุชู
โ€œYa Allah, kepada-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.โ€

Penutup

Melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah adalah bentuk kesungguhan dalam menyambut kemuliaan Idul Adha. Dengan memahami tata cara pelaksanaannya dan mengamalkannya dengan penuh keikhlasan, semoga setiap ibadah kita menjadi jalan menuju ampunan, keberkahan, dan ridha Allah SWT.

Menyambut Dzulhijjah 1446 H: Amalan Puasa Sunnah Sebelum Idul Adha 2025

Menyambut Dzulhijjah 1446 H: Amalan Puasa Sunnah Sebelum Idul Adha 2025

StylesphereBulan Dzulqaโ€™dah 1446 H akan segera berakhir, menandakan datangnya bulan mulia Dzulhijjah 1446 H, yang bertepatan dengan Dzulhijjah 2025 dalam kalender Masehi. Sebagai salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT, Dzulhijjah menjadi waktu istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh.

Salah satu ibadah yang dianjurkan di awal bulan ini adalah puasa sunnah. Puasa Dzulhijjah memiliki keutamaan besar dan merupakan bentuk kecintaan kepada Allah SWT, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Terdapat tiga jenis puasa sunnah yang bisa diamalkan sebelum Hari Raya Idul Adha, yaitu:

  1. Puasa Awal Dzulhijjah (1โ€“7 Dzulhijjah)
    Dianjurkan untuk berpuasa sejak hari pertama Dzulhijjah sebagai bentuk amal saleh yang dicintai Allah.
  2. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
    Puasa ini memiliki nilai keutamaan tersendiri dan merupakan bagian dari tradisi umat Islam menyambut momen Arafah.
  3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
    Puasa Arafah merupakan yang paling utama. Bagi yang tidak menunaikan haji, puasa ini dapat menghapus dosa dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang (HR. Muslim).

Niat Puasa Dzulhijjah

Niat puasa bisa diucapkan dalam hati atau secara lisan sebelum fajar, contohnya:

โ€œNawaitu shauma ghadin โ€˜an adฤโ€™i sunnati Dzulhijjah lillฤhi taโ€˜ฤlฤ.โ€
Artinya: Saya niat berpuasa sunnah Dzulhijjah esok hari karena Allah Taโ€˜ala.

Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025

Bergantung pada hasil rukyatul hilal, estimasi awal Dzulhijjah 1446 H kemungkinan jatuh pada Selasa, 30 Juni 2025. Maka, berikut perkiraan jadwalnya:

  • 1โ€“7 Dzulhijjah 1446 H: 30 Juni โ€“ 6 Juli 2025
  • Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah): 7 Juli 2025
  • Puasa Arafah (9 Dzulhijjah): 8 Juli 2025
  • Idul Adha (10 Dzulhijjah): 9 Juli 2025

Penutup

Menghidupkan awal Dzulhijjah dengan puasa sunnah adalah amalan yang sangat dianjurkan, terlebih karena pahala amal di bulan ini dilipatgandakan. Mari manfaatkan momen mulia ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan menjelang Idul Adha.

Niat dan Waktu Pelaksanaan Puasa Sunnah Dzulhijjah

Puasa sunnah di bulan Dzulhijjah dikerjakan seperti puasa-puasa lainnya, yaitu dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Kapan Niat Puasa Dzulhijjah Dilakukan?

Berbeda dengan puasa wajib (seperti Ramadan) yang harus diniatkan pada malam hari, puasa sunnah seperti puasa Dzulhijjah memiliki kelonggaran dalam niat. Jika lupa berniat di malam hari, niat masih bisa dilakukan hingga sebelum zawรขl (tergelincirnya matahari atau masuk waktu Zuhur), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar.


Lafal Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah

Berikut adalah niat-niat puasa sunnah yang biasa dilakukan pada awal bulan Dzulhijjah:


๐Ÿ—“๏ธ Niat Puasa Tanggal 1โ€“7 Dzulhijjah

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฐููŠู’ ุงู„ู’ุญูุฌูŽู‘ุฉู ุณูู†ูŽู‘ุฉู‹ ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillรขhi taโ€˜รขlรข.

Artinya: โ€œSaya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Taโ€˜รขlรข.โ€


๐Ÿ—“๏ธ Niat Puasa Hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุชูŽุฑู’ูˆููŠูŽุฉูŽ ุณูู†ูŽู‘ุฉู‹ ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillรขhi taโ€˜รขlรข.

Artinya: โ€œSaya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Taโ€˜รขlรข.โ€


๐Ÿ—“๏ธ Niat Puasa Hari Arafah (9 Dzulhijjah)

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุนูŽุฑูŽููŽุฉูŽ ุณูู†ูŽู‘ุฉู‹ ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillรขhi taโ€˜รขlรข.

Artinya: โ€œSaya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Taโ€˜รขlรข.โ€


Dengan melaksanakan puasa-puasa sunnah ini, umat Islam dapat meraih berbagai keutamaan dan pahala yang besar, khususnya pada hari-hari terbaik sepanjang tahun, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

“Tidak ada hari-hari yang amal saleh lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.โ€ (HR. Bukhari)

Jika Anda ingin, saya juga bisa bantu buatkan kalender puasa Dzulhijjah 1446 H dalam format visual. Mau saya bantu buatkan?

Keutamaan Puasa Awal Dzulhijjah dan Puasa Arafah

๐ŸŒ™ Puasa Awal Dzulhijjah: Ibadah Sunnah dengan Pahala Besar

Puasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Keutamaannya sangat besar karena hari-hari ini termasuk waktu paling dicintai oleh Allah untuk beramal saleh.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Imam At-Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda:

ู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽูŠูŽู‘ุงู…ู ุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูุชูŽุนูŽุจูŽู‘ุฏูŽ ู„ูŽู‡ู ูููŠู’ู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุนูŽุดู’ุฑู ุฐููŠ ุงู„ู’ุญูุฌูŽู‘ุฉู ูŠูŽุนู’ุฏูู„ู ุตููŠูŽุงู…ู ูƒูู„ูู‘ ูŠูŽูˆู’ู…ู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุจูุตููŠูŽุงู…ู ุณูŽู†ูŽุฉู ูˆูŽู‚ููŠูŽุงู…ู ูƒูู„ูู‘ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุจูู‚ููŠูŽุงู…ู ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ุงู„ู’ู‚ูŽุฏู’ุฑู
โ€œTidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, dan satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.โ€
(HR. At-Tirmidzi)


๐Ÿ•‹ Keutamaan Khusus Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Dari seluruh hari di awal Dzulhijjah, puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) memiliki keutamaan paling besar. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim:

ุตููŠูŽุงู…ู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุนูŽุฑูŽููŽุฉูŽ ุฃูŽุญู’ุชูŽุณูุจู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠููƒูŽููู‘ุฑูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู†ูŽุฉูŽ ุงู„ูŽู‘ุชููŠ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ุณูŽู‘ู†ูŽุฉูŽ ุงู„ูŽู‘ุชููŠ ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ู…
โ€œPuasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datangโ€ฆโ€
(HR. Muslim)


๐Ÿ“Œ Kesimpulan

Berikut ringkasan keutamaan puasa di awal Dzulhijjah:

Hari PuasaKeutamaan
Tanggal 1โ€“7 DzulhijjahSetiap hari puasa setara pahala dengan satu tahun puasa
Malam-malamnyaSetiap malam ibadah setara malam Lailatul Qadar
Hari Arafah (9 Dzulhijjah)Menghapus dosa setahun sebelumnya dan sesudahnya

Melaksanakan puasa-puasa ini adalah kesempatan besar meraih pahala berlimpah, khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha.

Jika Anda ingin, saya juga bisa bantu buatkan infografik sederhana tentang keutamaan puasa Dzulhijjah. Ingin dibuatkan?

Hal Yang Perlu Diketahui Umat Muslim Menjelang Puasa Idul Adha

Hal Yang Perlu Diketahui Umat Muslim Menjelang Puasa Idul Adha

Stylesphere – Menjelang Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan dua puasa sunnah yang sangat utama, yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah. Puasa ini dilakukan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, menjelang hari raya kurban. Meskipun tidak wajib, kedua puasa ini mengandung keutamaan besar, termasuk pengampunan dosa selama dua tahun untuk puasa Arafah.

Namun, keutamaan tersebut hanya bisa diraih jika disertai dengan niat yang benar sesuai ketentuan syariat. Membaca niat adalah bagian penting dalam menjalankan ibadah puasa. Niat bisa dibaca di malam hari atau sebelum fajar, dan harus dilakukan dengan kesadaran serta keikhlasan.

Sebenarnya, puasa di bulan Dzulhijjah bisa dimulai sejak tanggal 1, namun yang paling dianjurkan adalah tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, yaitu saat puasa Tarwiyah dan Arafah.

Arti Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah dilakukan pada 8 Dzulhijjah dan menjadi awal dari dua hari penting menjelang Idul Adha. Istilah โ€œTarwiyahโ€ berasal dari kata โ€œrawaโ€ yang berarti berpikir atau merenung. Hari ini mengingatkan umat Islam pada saat Nabi Ibrahim AS merenungkan mimpi yang berisi perintah Allah untuk menyembelih putranya, Ismail AS.

Melalui puasa Tarwiyah, umat Islam diajak untuk meneladani keteguhan dan ketaatan Nabi Ibrahim. Ini adalah waktu untuk memperdalam makna pengorbanan, keikhlasan, dan kepatuhan dalam menjalankan perintah Allah SWT. Meski hanya satu hari, puasa ini memiliki nilai spiritual yang tinggi dan dapat memperkuat iman.

Berikut lafal niat untuk melaksanakan puasa Tarwiyah:

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุชูŽุฑู’ูˆููŠูŽุฉูŽ ุณูู†ูŽู‘ุฉู‹ ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillรขhi taโ€˜รขlรข.
Artinya: โ€œSaya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah taโ€™ala.โ€

Penjelasan Puasa Arafah

Tanggal 9 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Arafah, yaitu hari puncak ibadah haji saat jamaah wukuf di Padang Arafah. Bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan haji, sangat dianjurkan untuk menjalankan puasa Arafah.

Keutamaan puasa ini sangat besar: diampuni dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Namun, bagi jamaah haji yang sedang wukuf, puasa ini tidak disunnahkan, bahkan dimakruhkan. Sementara bagi yang tidak berhaji, ini menjadi peluang besar untuk meraih ampunan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Berikut niat puasa Arafah:

ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุตูŽูˆู’ู…ูŽ ุนูŽุฑูŽููŽุฉูŽ ุณูู†ูŽู‘ุฉู‹ ู„ูู„ู‘ูฐู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰

โ€œNawaitu shauma arafata sunnatan lillรขhi taโ€˜รขlรข.โ€

Artinya: โ€œSaya niat puasa sunnah Arafah karena Allah taโ€™ala.โ€

Cara Membaca Doa Niat Puasa Tarwiyah

Niat puasa sunnah, seperti puasa Tarwiyah dan Arafah, idealnya dibaca sejak malam hari setelah Maghrib hingga sebelum fajar. Namun, karena statusnya sunnah, niat tetap sah bila dilakukan di pagi hariโ€”selama belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa.

Hal ini sejalan dengan praktik Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis, beliau pernah berniat puasa sunnah di pagi hari setelah memastikan belum makan dan minum. Ini menunjukkan bahwa puasa sunnah lebih fleksibel dibandingkan puasa wajib.

Berikut panduan waktu niat:

  • Malam hari (sebelum tidur): Waktu paling utama dan dianjurkan.
  • Pagi hari (sebelum Dzuhur): Masih diperbolehkan jika belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Niat bisa dibaca dalam hati atau dilafalkan lirih. Yang penting, ada kesadaran dan kehendak untuk berpuasa karena Allah SWT.

Persiapan Menjelang Idul Adha

Menjelang Idul Adha, puasa Tarwiyah dan Arafah menjadi momentum penting untuk menyiapkan jiwa. Ini bukan sekadar ibadah sunnah, tapi latihan batin untuk merendahkan ego, membersihkan diri dari dosa, dan menyambut hari raya dengan kesadaran penuh.

Puasa ini mengajarkan bahwa pengorbanan bukan hanya soal hewan kurban, tapi juga tentang menundukkan keinginan pribadi demi nilai yang lebih besar. Ia menyiapkan hati agar lebih bersyukur, lebih lapang, dan lebih sadar akan makna hidup yang sesungguhnya.

Menjalankannya dua hari penuhโ€”8 dan 9 Dzulhijjahโ€”menjadi bentuk keseriusan spiritual. Tapi yang membuatnya bernilai bukan durasinya, melainkan niat. Tanpa niat yang jernih, puasa hanya menjadi rutinitas. Dengan niat yang lurus, ia menjadi jalan mendekat kepada Allah.