Stylesphere – Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tiga hari pertengahan bulan Hijriah, yakni tanggal 13, 14, dan 15. Karena 13 Dzulhijjah adalah hari tasyrik, maka untuk bulan ini, puasa Ayyamul Bidh dimulai tanggal:
16 Dzulhijjah 1446 H โ Kamis, 12 Juni 2025
14 Dzulhijjah 1446 H โ Selasa, 10 Juni 2025
15 Dzulhijjah 1446 H โ Rabu, 11 Juni 2025
โจ Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Rasulullah ๏ทบ bersabda:
โBerpuasa tiga hari setiap bulan seperti puasa sepanjang tahun.โ (HR. Bukhari dan Muslim)
Puasa ini dianjurkan karena:
Mendapat pahala seperti berpuasa sepanjang tahun
Menambah amalan sunnah pasca Iduladha
Menjadi sarana penghapus dosa
๐ Niat Puasa Ayyamul Bidh
Waktu niat: sebelum fajar (waktu Subuh). Namun, jika belum makan dan minum sejak subuh, boleh berniat di siang hari untuk puasa sunnah.
Waktu sahur: Dianjurkan di akhir malam, menjelang Subuh.
Keutamaannya: Mengandung keberkahan dan membedakan puasa umat Islam dari puasa umat lain.
Rasulullah ๏ทบ bersabda: โBersahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat keberkahan.โ (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Menjalankan Puasa
Waktu puasa: Dari terbit fajar (Subuh) hingga terbenam matahari (Maghrib).
Menahan diri dari:
Makan dan minum
Hubungan suami istri
Perbuatan yang membatalkan puasa
Menjaga pahala puasa dengan menghindari:
Perkataan kotor
Ghibah (menggunjing)
Dosa dan maksiat
4. Berbuka Puasa
Disunnahkan berbuka tepat waktu saat adzan Maghrib berkumandang.
Dianjurkan berbuka dengan kurma, jika tidak ada maka cukup dengan air.
Nabi ๏ทบ bersabda: โManusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.โ (HR. Bukhari dan Muslim)
Benar, puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang sangat besar di sisi Allah ๏ทป. Salah satu keutamaannya adalah mendapatkan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun, sebagaimana disebutkan dalam hadis shahih berikut:
โจ Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari, no. 1979)
Hadis ini diriwayatkan dari โAbdullah bin โAmr bin Al-โAsh, dan menunjukkan bahwa siapa saja yang rutin melaksanakan puasa tiga hari dalam sebulan โ termasuk Ayyamul Bidh โ akan mendapatkan pahala seolah-olah berpuasa sepanjang tahun.
๐ Kenapa pahalanya seperti puasa setahun?
Karena dalam Islam, setiap amal kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Maka:
3 hari x 10 = 30 hari โ Seperti berpuasa 30 hari, atau satu bulan penuh.
Jika dilakukan setiap bulan, maka:
12 bulan x 1 bulan = 12 bulan โ Seperti berpuasa setahun penuh.
๐ Rutinitas Sunnah yang Ringan
Puasa Ayyamul Bidh adalah amalan ringan yang bisa dilakukan siapa saja, namun pahalanya sangat besar. Ini adalah salah satu bentuk amal yang Rasulullah ๏ทบ rutin lakukan, dan beliau tidak pernah meninggalkannya, bahkan saat safar jika memungkinkan.
Stylesphere – Dzulhijjah merupakan salah satu dari empat bulan mulia (asyhurul hurum) yang dimuliakan Allah SWT. Ketika memasuki bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Salah satu amalan utama yang dianjurkan adalah puasa sunnah di awal bulan Dzulhijjah, khususnya dari tanggal 1 hingga 9. Tanggal 9 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Arafah, yang memiliki keutamaan besar bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua hari di bulan Dzulhijjah dianjurkan untuk berpuasa. Ada tiga hari penting dalam bulan ini yang justru dilarang untuk berpuasa, yaitu hari-hari tasyrik yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Apa Itu Hari Tasyrik?
Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (10 Dzulhijjah) yang juga termasuk dalam waktu penyembelihan hewan kurban. Artinya, ibadah kurban tidak terbatas pada hari raya saja, tetapi dapat dilakukan hingga hari tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah).
Mengapa Dilarang Berpuasa?
Larangan berpuasa pada hari tasyrik didasarkan pada sabda Rasulullah SAW:
โHari-hari tasyrik adalah hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah.โ (HR. Muslim)
Hari-hari ini merupakan momen bersyukur atas nikmat Allah, terutama setelah pelaksanaan ibadah haji dan kurban. Karenanya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, makan, dan minum, bukan menahan diri seperti dalam ibadah puasa.
Kesimpulan
Meskipun awal Dzulhijjah sangat dianjurkan untuk berpuasa, umat Islam harus menghindari puasa pada hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah). Sebab, hari-hari ini adalah waktu untuk menikmati rezeki dari Allah, memperkuat ukhuwah, serta mengisi hari dengan dzikir dan rasa syukur.
Mengapa Dilarang Puasa di Hari Tasyrik Setelah Idul Adha?
Tiga hari setelah Idul Adha, atau dikenal sebagai hari-hari tasyrik, menjadi waktu yang istimewa bagi umat Islam. Di masa ini, daging kurban masih banyak dibagikan dan diolah menjadi berbagai hidangan lezat oleh masyarakat. Inilah salah satu alasan mengapa umat Islam dilarang berpuasa pada hari-hari tersebut.
Apa Itu Hari Tasyrik?
Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Menurut para ulama bahasa dan fiqih, disebut tasyrik karena pada masa itu daging kurban dijemur di bawah sinar matahari untuk diawetkan, dalam bentuk dendeng atau semacamnya.
Dalam kitab Mausuโah Fiqhiyyah Kuwaitiyah disebutkan:
ุฃููููุงู ู ุงูุชููุดูุฑูููู … ุณูู ููููุชู ุจูุฐููููู ูุฃูููู ููุญููู ู ุงูุฃูุถูุงุญูููู ุชูุดูุฑูููู ูููููุงุ ุฃููู ุชูููุฏููุฏู ููู ุงูุดููู ูุณู “Hari tasyrik menurut ahli bahasa dan fiqih adalah tiga hari setelah hari kurban. Dinamakan tasyrik karena daging kurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari) pada hari-hari itu.” (Mausuโah Fiqhiyyah Kuwaitiyah 320, dikutip via NU Online Jatim)
Dalil Larangan Puasa di Hari Tasyrik
Larangan untuk berpuasa pada hari tasyrik juga disebutkan dalam hadits shahih:
ุนููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ููุนููู ุณูุงููู ู ุนููู ุงุจููู ุนูู ูุฑู … ููู ู ููุฑูุฎููุตู ููู ุฃููููุงู ู ุงูุชููุดูุฑูููู ุฃููู ููุตูู ููู ุฅููููุง ููู ููู ููู ู ููุฌูุฏู ุงููููุฏููู “Diriwayatkan dari Aisyah dan dari Salim dari Ibn Umar, keduanya berkata, tidak diberi keringanan untuk berpuasa di hari tasyrik kecuali bagi mereka yang tidak memiliki hewan kurban (hadyu).” (HR. Bukhari No. 1859)
Hikmah di Balik Larangan
Hari tasyrik adalah waktu untuk makan, minum, dan berdzikir kepada Allah, sebagai bentuk syukur atas nikmat-Nya. Oleh karena itu, bukan hanya ibadah kurban yang diperbolehkan hingga hari tasyrik terakhir, tapi umat Islam juga didorong untuk menikmati rezeki yang telah diberikan, bukan menahan diri dengan puasa.
Kesimpulan: Puasa di hari tasyrik dilarang karena bertentangan dengan semangat hari-hari tersebut yang dipenuhi rasa syukur dan kebersamaan. Kecuali dalam kondisi khusus seperti bagi jamaah haji yang tidak mendapatkan hewan kurban, puasa tetap tidak dianjurkan.
Jika Anda ingin versi artikel ini dijadikan infografis, teks khutbah, atau konten edukatif digital, saya siap bantu buatkan.
Mengapa Umat Islam Dilarang Puasa di Hari Tasyrik?
Hari Tasyrikโyaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjahโmerupakan bagian dari rangkaian perayaan Idul Adha yang dimuliakan dalam Islam. Selain sebagai waktu untuk menyembelih dan membagikan daging kurban, hari-hari ini juga secara tegas disebut sebagai hari makan dan minum, bukan hari untuk berpuasa.
Dalil Larangan Puasa di Hari Tasyrik
Dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ุนููู ููุจูููุดูุฉู ุงููููุฐูููููู ููุงูู ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ุฃููููุงู ู ุงูุชููุดูุฑูููู ุฃููููุงู ู ุฃููููู ููุดูุฑูุจู “Dari Nubaishah, ia berkata, Rasulullah bersabda: Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim No. 1141)
Makna dari hadis ini menegaskan bahwa hari-hari tasyrik bukanlah waktu untuk menahan diri dari makan dan minum, sebagaimana yang dilakukan dalam puasa. Sebaliknya, umat Islam didorong untuk menikmati rezeki dari Allah sebagai bentuk syukur.
Pengumuman Langsung dari Rasulullah ๏ทบ
Diperkuat lagi dalam riwayat lain dari Musnad Ahmad:
ุนููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุจููู ุญูุฐูุงููุฉู ุฃูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฃูู ูุฑููู ุฃููู ููููุงุฏููู ููู ุฃููููุงู ู ุงูุชููุดูุฑูููู ุฃููููููุง ุฃููููุงู ู ุฃููููู ููุดูุฑูุจู “Dari Abdullah bin Hudzafah, sesungguhnya Nabi Muhammad ๏ทบ memerintahkannya untuk menyerukan bahwa hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Ahmad)
Dalam Syarh Shahih Muslim, Imam Nawawi menegaskan bahwa hadis-hadis ini menjadi dalil kuat atas larangan puasa pada hari-hari tasyrik.
Hikmah Larangan Puasa
Alasan dilarangnya puasa di hari tasyrik tidak hanya karena adanya larangan langsung dari Nabi ๏ทบ, tetapi juga karena hari-hari tersebut merupakan perpanjangan dari Idul Adha. Pada masa ini:
Daging kurban masih dalam proses pembagian.
Banyak keluarga mengolah daging menjadi hidangan lezat.
Umat Islam dianjurkan untuk bersyukur dan berbagi kebahagiaan dengan makan bersama.
Dengan demikian, hari tasyrik adalah momen untuk memperkuat rasa syukur, kebersamaan, dan kegembiraan, bukan waktu untuk menahan diri dari makan dan minum.
Stylesphere – Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Ada banyak ibadah yang dapat dilakukan di sepuluh hari awal Dzulhijjah, salah satunya adalahย puasaย sunnah.
Puasa Dzulhijjah dilakukan pada tanggal 1 hingga 9. Khusus tanggal 8 Dzulhijjah dinamakan puasa Tarwiyah. Tahun ini, puasa Tarwiyah 1446 H bertepatan pada Rabu, 4 Juni 2025.
Muslim yang ingin melaksanakanย puasa Tarwiyahย harus diawali dengan niat. Niat puasa Tarwiyah dapat dilakukan sejak malam hari.ย
Jika lupa malam hari, muslim boleh niat puasa Tarwiyah di siang hari selama belum melakukan perkara yang membatalkan puasa. Batasnya sampai sebelum matahari tergelincir atau sesudahnya.
Sebagai panduan, berikutย Anugerahslotย bagikanย tata cara puasa Tarwiyahย pada Rabu, 4 Juni 2025 lengkap dengan niat dan keutamaan puasa Tarwiyah.
Apa Itu Puasa Tarwiyah?
Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, satu hari sebelum puasa Arafah dan dua hari sebelum Hari Raya Iduladha. Nama “Tarwiyah” berasal dari tradisi jamaah haji yang pada masa lampau mengambil air (rawa) untuk perjalanan ke Arafah, yang disebut “at-tarwiyah”.
Tata Cara Puasa Tarwiyah
Sama seperti puasa sunnah lainnya, puasa Tarwiyah dilakukan dengan niat, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar (subuh) hingga terbenam matahari (maghrib).
1. Niat Puasa Tarwiyah
Niat bisa dilafalkan dalam hati atau dengan ucapan berikut pada malam hari hingga sebelum tergelincirnya matahari:
Waktu utama: setelah maghrib hingga sebelum subuh.
Jika lupa niat malam hari: boleh berniat di pagi/siang hari selama belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa. Batasnya sebelum matahari tergelincir (zuhur) menurut mayoritas ulama madzhab.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Meskipun tidak ada hadits shahih khusus tentang puasa Tarwiyah yang benar-benar bisa dijadikan sandaran hukum, para ulama tetap menganjurkannya sebagai bagian dari ibadah di 10 hari pertama Dzulhijjah, yang secara umum sangat dianjurkan dalam Islam.
Disebutkan dalam hadits shahih:
โTidak ada hari-hari yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada (amal saleh) di sepuluh hari pertama Dzulhijjah.โ (HR. Bukhari)
Puasa Tarwiyah dipercaya membawa pahala besar dan menjadi sarana pembersih dosa serta mendekatkan diri kepada Allah sebelum Hari Raya.
Tips Melaksanakan Puasa Tarwiyah
Bangun sahur agar kuat berpuasa dan mendapatkan keberkahan.
Perbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan doa.
Jika memungkinkan, lanjutkan dengan puasa Arafah (9 Dzulhijjah) yang sangat dianjurkan bagi yang tidak sedang berhaji.
Lafal Niat Puasa Tarwiyah
Tarwiyah
๐ฐ 1. Niat di Malam Hari (sebelum Fajar)
Dilakukan sejak setelah Maghrib hingga sebelum terbit fajar (Subuh) pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Artinya: โSaya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah Taโala.โ
โ Catatan Penting
Disunnahkan untuk melafalkan niat dengan lisan agar lebih membantu kehadiran hati.
Niat dalam hati saja sudah sah menurut mayoritas ulama, tetapi mengucapkannya dianjurkan sebagai bentuk kesungguhan.
Jangan lupa untuk meniatkan ikhlas karena Allah, bukan karena kebiasaan atau pujian orang lain.
๐ Tata Cara Puasa Tarwiyah
1. ๐ Makan Sahur
Dilakukan di akhir malam, dianjurkan menjelang waktu Subuh (sebelum imsak).
Sahur merupakan sunnah yang sangat dianjurkan dan membawa keberkahan.
Rasulullah ๏ทบ bersabda: “Bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. ๐งโโ๏ธ Melaksanakan Niat
Niat dilakukan di malam hari hingga sebelum Subuh (waktu utama).
Jika lupa, boleh niat di pagi hari (sebelum tergelincir matahari), selama belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
3. ๐ Menjalankan Puasa
Waktu Puasa: Dari terbit fajar (masuk waktu Subuh) hingga terbenam matahari (Maghrib).
Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa:
Makan dan minum.
Hubungan suami-istri.
Muntah disengaja.
Hal-hal lain yang membatalkan puasa secara syarโi.
Menjaga pahala puasa dari perbuatan tercela:
Menghindari perkataan kotor, ghibah (menggunjing), bohong, dan maksiat lainnya.
Perbanyak amal saleh: dzikir, tilawah Al-Qurโan, sedekah, dan doa.
Rasulullah ๏ทบ bersabda: “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak butuh pada puasanya dari makan dan minum.” (HR. Bukhari)
4. ๐ Berbuka Puasa
Segera berbuka saat matahari terbenam (waktu Maghrib). Disunnahkan menyegerakan berbuka.
Doa berbuka puasa (versi 1):
ุงููููููู ูู ูููู ุตูู ูุชูุ ููุนูููู ุฑูุฒููููู ุฃูููุทูุฑูุชู Allahumma laka shumtu wa โala rizqika afthartu. Artinya: โYa Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.โ (HR. Abu Daud)
Doa berbuka puasa (versi 2):
ุฐูููุจู ุงูุธููู ูุฃู ููุงุจูุชููููุชู ุงููุนูุฑููููุ ููุซูุจูุชู ุงูุฃูุฌูุฑู ุฅููู ุดูุงุกู ุงูููููู Dzahaba-dz dzamaโu wabtallatil-โuruqu wa tsabatal-ajru in syaaโ Allah. Artinya: โTelah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insyaallah.โ (HR. Abu Daud)
๐ Jika Niat Dilakukan Pagi Hari
Langsung mulai menahan diri dari segala yang membatalkan puasa begitu niat diucapkan.
Tidak sahur tidak membatalkan puasa, meski sahur sangat dianjurkan.
Berbuka tetap dilakukan saat masuk Maghrib seperti biasa.
๐ Keutamaan Puasa di Awal Dzulhijjah
๐ Hukumnya: Sunnah
Melaksanakan puasa pada 1โ9 Dzulhijjah, termasuk puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah), adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Transliterasi: Mฤ min ayyฤmin aแธฅabbu ilallฤhi an yuโbada lahu fฤซhฤ min โashri dhil-แธฅijjah. Yaโdilu แนฃiyฤmu kulli yaumin minhฤ biแนฃiyฤmi sanah, wa qiyฤmu kulli laylatin minhฤ biqiyฤmi laylati al-qadr.
Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah cintai untuk dijadikan sebagai tempat ibadah dibandingkan sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan puasa satu tahun, dan satu malam menghidupkan malamnya setara dengan menghidupkan malam Lailatul Qadar.” (HR. At-Tirmidzi)
๐ Keutamaan Puasa di 10 Hari Dzulhijja
Setiap hari berpuasa di 10 hari pertama Dzulhijjah = pahala puasa 1 tahun penuh.
Setiap malam menghidupkan malam (dengan qiyamul lail/dzikir/doa) = pahala seperti Lailatul Qadar.
Merupakan waktu paling dicintai Allah untuk beramal.
Menjadi sarana penyucian diri sebelum Iduladha.
Mempertegas identitas sebagai hamba yang taat di tengah ujian dunia.
๐ Penutup
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah bukan sekadar hitungan kalender Islam, tetapi momen emas untuk memperbanyak ibadah, terutama puasa sunnah, shalat malam, dzikir, dan amal saleh lainnya. Hadis dari At-Tirmidzi menunjukkan betapa besar kemurahan Allah SWT dalam melipatgandakan pahala pada hari-hari istimewa ini.
Jika Anda ingin saya buatkan versi poster kutipan hadis + keutamaannya atau panduan singkat yang bisa dibagikan di media sosial atau komunitas, saya bisa bantu juga!
Stylesphere – Berikut adalah panduan puasa Dzulhijjah 2025 hari kelima, lengkap dengan tata cara dan niatnya agar ibadahmu sah dan bernilai di sisi Allah SWT:
๐ Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Puasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, khususnya tanggal 1โ9, sangat dianjurkan karena:
Termasuk amal shalih yang paling dicintai Allah.
Bernilai lebih tinggi dari jihad, kecuali orang yang gugur di medan perang tanpa kembali (HR. Bukhari).
Hari Arafah (9 Dzulhijjah) memiliki keutamaan menghapus dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang (HR. Muslim).
๐ Puasa Dzulhijjah Hari Kelima: Jumat, 30 Mei 2025 (5 Dzulhijjah)
Bagi yang ingin melaksanakan puasa sunah hari kelima. Berikut adalah panduan lengkapnya yang telah dirangkum Anugerahslot dengan lengkap:
๐ Niat Puasa Dzulhijjah
๐ Waktu Niat:
Sebelum terbit fajar (subuh) untuk niat puasa sunah lebih utama.
Jika lupa, menurut sebagian ulama, niat masih sah selama belum makan/minum atau melakukan hal yang membatalkan puasa, karena ini puasa sunah (berdasarkan pendapat mazhab Syafiโi).
Artinya:Saya niat puasa bulan Dzulhijjah sunah karena Allah Taโala.
๐งพ Tata Cara Puasa Dzulhijjah
Berniat sebelum subuh (atau siang jika belum makan/minum).
Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai matahari terbenam.
Perbanyak ibadah lain: salat sunah, membaca Al-Qurโan, dzikir, dan sedekah.
Berbuka puasa saat maghrib tiba.
๐ Catatan Penting
Tidak wajib puasa setiap hari 1โ9 Dzulhijjah, tetapi semakin banyak semakin baik.
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) sangat dianjurkan, terutama bagi yang tidak berhaji.
Semoga puasa hari kelima ini menjadi amal shalih yang Allah terima dan membawa keberkahan di dunia dan akhirat. Jika kamu ingin saya buatkan jadwal puasa Dzulhijjah lengkap hingga Arafah 2025, saya bisa bantu juga.
Niat puasa sunah Dzulhijjah
Betul sekali. Niat adalah salah satu rukun utama dalam ibadah puasa, termasuk puasa sunah Dzulhijjah.
๐ฐ Waktu Niat
Utamanya: Dilakukan pada malam hari sebelum subuh.
Jika lupa: Menurut mayoritas ulama (terutama dalam mazhab Syafiโi), niat masih sah dilakukan pada siang hari, selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa dan belum tergelincir matahari (masuk waktu zuhur).
Artinya:Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Taโala.
๐ Catatan:
Karena ini termasuk puasa sunah, kelonggaran waktu niat hingga sebelum zawal (matahari tergelincir) adalah salah satu bentuk kemudahan yang diberikan oleh syariat.
Namun, tetap dianjurkan meniatkan sejak malam hari untuk kehati-hatian dan kesempurnaan ibadah.
Semoga puasamu diterima dan menjadi amal shalih yang mendekatkan diri kepada Allah. Jika kamu ingin saya bantu buatkan infografis niat & waktu puasa Dzulhijjah, tinggal beri tahu saja.
Tata Cara Puasa Dzulhijjah
๐ 1. Niat Puasa
Dilakukan sejak malam hari hingga sebelum tergelincir matahari (bagi yang lupa), dengan lafal:
ููููููุชู ุตูููู ู ุดูููุฑู ุฐููู ุงููุญูุฌููุฉู ุณููููุฉู ูููููฐูู ุชูุนูุงููู Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillรขhi taโรขlรข Artinya: โSaya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Taโala.โ
๐ฝ 2. Makan Sahur
Waktu: Disunnahkan sebelum waktu imsak (sekitar 10โ15 menit sebelum subuh).
Keutamaan: Sahur adalah keberkahan. Rasulullah SAW bersabda: โBersahurlah kalian karena pada sahur itu terdapat keberkahan.โ (HR. Bukhari & Muslim)
โ๏ธ 3. Menahan Diri (Berpuasa)
Mulai dari terbit fajar (subuh) hingga terbenam matahari (maghrib).
Hindari:
Pembatal puasa: Makan, minum, hubungan suami-istri, dan sejenisnya.
Pengurang pahala: Ghibah, berkata kotor, marah, atau maksiat lainnya.
Perbanyak amal salih: Shalat sunah, membaca Al-Qur’an, dzikir, sedekah, dll.
๐ 4. Berbuka Puasa
Segera berbuka saat masuk waktu Maghrib (disunnahkan menyegerakan).
Doa Berbuka Puasa:
Versi 1 (HR. Abu Daud):
ุงููููููู ูู ูููู ุตูู ูุชูุ ููุนูููู ุฑูุฒููููู ุฃูููุทูุฑูุชู Allahumma laka shumtu wa โala rizqika afthartu Artinya: โYa Allah hanya untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.โ
Versi 2 (HR. Abu Daud):
ุฐูููุจู ุงูุธููู ูุฃู ููุงุจูุชููููุชู ุงููุนูุฑููููุ ููุซูุจูุชู ุงูุฃูุฌูุฑู ุฅููู ุดูุงุกู ุงูููู Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal-ajru in shaa Allah Artinya: โTelah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insyaAllah.โ
๐ก Tips Tambahan:
Puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) sangat dianjurkan bagi yang tidak berhaji karena keutamaannya menghapus dosa dua tahun (HR. Muslim).
Hindari puasa pada hari Idul Adha (10 Dzulhijjah) karena diharamkan.
Semoga puasamu di hari-hari mulia ini diterima Allah dan membawa keberkahan. Jika kamu ingin, saya bisa bantu buatkan poster niat dan tata cara puasa Dzulhijjah yang bisa dicetak atau dibagikan.
Stylesphere – Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah. Salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah. Setidaknya, ada tiga jenis puasa sunnah yang biasa dilakukan pada hari-hari sebelum Idul Adha, yaitu puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah. Masing-masing memiliki keutamaan yang luar biasa sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadits.
1. Puasa Dzulhijjah (1โ7 Dzulhijjah)
Puasa ini dilaksanakan pada tujuh hari pertama di bulan Dzulhijjah, dari tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah. Keutamaannya dijelaskan dalam hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu โanhuma, bahwa Rasulullah ๏ทบ bersabda:
โTidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari-hari sepuluh (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).โ (HR. Ahmad โ dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
Puasa pada hari-hari ini menjadi salah satu bentuk amalan yang sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
2. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
Puasa ini dikerjakan pada hari ke-8 Dzulhijjah, sehari sebelum hari Arafah. Keutamaannya disebutkan dalam hadits sebagai berikut:
โBarang siapa berpuasa sepuluh hari (pertama Dzulhijjah), maka setiap harinya seperti puasa sebulan. Puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, dan puasa Arafah seperti puasa dua tahun.โ (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas)
3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Puasa Arafah dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum Idul Adha. Ini adalah puasa sunnah paling utama di antara tiga jenis puasa tersebut, terutama bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Rasulullah ๏ทบ bersabda:
โPuasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu.โ (HR. Muslim)
๐ Niat Puasa Sunnah Jelang Idul Adha
Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat dilakukan sejak malam hari hingga sebelum terbit fajar. Berikut adalah lafal niat puasa Tarwiyah dan Arafah:
Nawaitu shauma sฤbiโi dzil-แธฅijjati sunnatan lillฤhi taโฤlฤ. Artinya: “Saya niat puasa hari ketujuh bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta’ala.”
Nawaitu shauma yaumi at-tarwiyati sunnatan lillฤhi taโฤlฤ. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
โจ Keutamaan Puasa 2 Hari Sebelum Idul Adha
Hari-hari ini termasuk dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, yang disebut-sebut oleh Nabi Muhammad SAW sebagai hari-hari terbaik untuk beramal saleh.
Puasa di tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah) dan 9 Dzulhijjah (Arafah) sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji, dengan pahala besar yang disebutkan dalam hadits-hadits shahih.
Melakukan puasa sunnah ini tidak hanya membawa pahala, tetapi juga menjadi wujud kesiapan ruhani menyambut hari raya kurban. Jika kamu ingin, saya juga bisa bantu rangkum infografis niat puasa dan waktunya agar lebih mudah diingat. Mau saya bantu buatkan?
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Puasa sunnah pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah) memiliki nilai yang sangat tinggi dalam Islam. Di antara berbagai amalan yang dianjurkan di bulan Dzulhijjah, dua puasa ini menempati posisi istimewa. Keutamaan yang terkandung di dalamnya telah diriwayatkan dalam banyak hadits, mencakup pengampunan dosa, terkabulnya doa, hingga peluang terbebas dari siksa neraka.
1. Menghapus Dosa Selama Dua Tahun
Salah satu keutamaan terbesar dari puasa Arafah adalah janji Allah SWT untuk menghapus dosa-dosa hamba-Nya yang berpuasa pada hari tersebut. Dalam sebuah hadits dari Abu Qatadah radhiyallahu โanhu, Rasulullah ๏ทบ bersabda:
โPuasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.โ (HR. Tirmidzi)
Riwayat ini dikuatkan pula dalam hadits shahih lainnya yang diriwayatkan oleh Muslim:
โAku berharap kepada Allah supaya puasa di hari Arafah menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.โ (HR. Muslim)
2. Momen Mustajab untuk Berdoa
Puasa Arafah bertepatan dengan ibadah wukuf di Padang Arafah yang dilakukan oleh jamaah haji. Pada hari yang sangat mulia ini, umat Islam yang tidak menunaikan haji dianjurkan untuk memperbanyak doa karena diyakini sebagai waktu mustajab.
Rasulullah ๏ทบ bersabda:
โDoa terbaik adalah doa pada hari Arafah. Dan ucapan terbaik yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah: โLaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa โala kulli syaiโin qadiirโ. (Tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu).โ (HR. Tirmidzi)
3. Kesempatan Bebas dari Api Neraka
Keutamaan lainnya dari puasa Arafah adalah janji Allah untuk membebaskan banyak hamba-Nya dari siksa api neraka. Ini menunjukkan betapa besar rahmat dan ampunan Allah SWT pada hari tersebut.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah ๏ทบ bersabda:
โTidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari api neraka selain hari Arafah.โ (HR. Muslim)
Kesimpulan
Puasa Tarwiyah dan Arafah bukan sekadar ibadah sunnah biasa. Ia menyimpan segudang keutamaan yang sangat sayang untuk dilewatkan, mulai dari penghapusan dosa, kesempatan terkabulnya doa, hingga harapan terbebas dari siksa neraka. Maka dari itu, menjelang Idul Adha, mari manfaatkan momen istimewa ini untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tata Cara Menjalankan Puasa Tarwiyah dan Arafah Menjelang Idul Adha
Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan dua puasa sunnah yang penuh keutamaan, yaitu puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah). Kedua puasa ini tidak hanya menjanjikan pahala besar, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkuat iman dan meningkatkan ketakwaan. Agar ibadah ini terlaksana secara benar dan sesuai syariat, berikut panduan lengkapnya:
1. Niat Puasa: Awali dengan Kesadaran dan Keikhlasan
Setiap ibadah dimulai dengan niat, termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah. Niat ini cukup dihadirkan di dalam hatiโtidak wajib dilafalkan, namun boleh jika diucapkan sebagai bentuk keyakinan.
Untuk puasa sunnah, niat tidak harus dilakukan pada malam hari seperti puasa wajib. Seseorang boleh berniat di pagi atau siang hari, selama belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa sejak fajar. Kemudahan ini memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin ikut berpuasa meski baru memutuskan di tengah hari.
2. Menghidupkan Sunnah Sahur
Meski bukan syarat sah puasa, sahur sangat dianjurkan dan menjadi bagian dari sunnah Rasulullah ๏ทบ. Sahur memberikan kekuatan fisik selama berpuasa dan juga membawa keberkahan.
Tak perlu makanan berat, bahkan hanya dengan segelas air putih atau sebutir kurma sudah cukup untuk mendapatkan pahala sahur. Yang penting adalah niat dan pelaksanaannya dilakukan sebelum terbit fajar.
3. Menjaga Puasa dari Hal yang Membatalkan dan Merusak Pahala
Selama menjalankan puasa, umat Islam wajib menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga matahari terbenam.
Lebih dari itu, menjaga kualitas puasa juga pentingโmenahan lisan dari berkata kasar, menahan amarah, menghindari ghibah, dan menjauhi perilaku buruk lain yang bisa mengurangi nilai pahala. Puasa sejati bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tapi juga menyucikan jiwa dan memperbaiki akhlak.
4. Perbanyak Amal dan Doa
Waktu berpuasa adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Gunakan waktu siang hari dengan memperbanyak tilawah Al-Qurโan, dzikir, sedekah, dan tentunya doa.
Khusus pada hari Arafah, disunnahkan untuk memperbanyak doa karena termasuk waktu yang sangat mustajab. Ini adalah momen di mana doa-doa banyak diangkat dan dikabulkan oleh Allah SWT.
5. Menyegerakan Berbuka dengan Doa
Saat waktu Maghrib tiba, disunnahkan untuk segera berbuka puasa. Rasulullah ๏ทบ menyukai umatnya yang tidak menunda berbuka karena di dalamnya terdapat keberkahan. Mulailah berbuka dengan kurma atau air putih, lalu lanjutkan dengan makanan utama.
Jangan lupa membaca doa berbuka puasa untuk menyempurnakan ibadah:
ุงููููููู ูู ูููู ุตูู ูุชู ููุจููู ุขู ูููุชูุ ููุนููููููู ุชููููููููุชูุ ููุนูููู ุฑูุฒููููู ุฃูููุทูุฑูุชู โYa Allah, kepada-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.โ
Penutup
Melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah adalah bentuk kesungguhan dalam menyambut kemuliaan Idul Adha. Dengan memahami tata cara pelaksanaannya dan mengamalkannya dengan penuh keikhlasan, semoga setiap ibadah kita menjadi jalan menuju ampunan, keberkahan, dan ridha Allah SWT.
Stylesphere – Bulan Dzulqaโdah 1446 H akan segera berakhir, menandakan datangnya bulan mulia Dzulhijjah 1446 H, yang bertepatan dengan Dzulhijjah 2025 dalam kalender Masehi. Sebagai salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT, Dzulhijjah menjadi waktu istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh.
Salah satu ibadah yang dianjurkan di awal bulan ini adalah puasa sunnah. Puasa Dzulhijjah memiliki keutamaan besar dan merupakan bentuk kecintaan kepada Allah SWT, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Terdapat tiga jenis puasa sunnah yang bisa diamalkan sebelum Hari Raya Idul Adha, yaitu:
Puasa Awal Dzulhijjah (1โ7 Dzulhijjah) Dianjurkan untuk berpuasa sejak hari pertama Dzulhijjah sebagai bentuk amal saleh yang dicintai Allah.
Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) Puasa ini memiliki nilai keutamaan tersendiri dan merupakan bagian dari tradisi umat Islam menyambut momen Arafah.
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) Puasa Arafah merupakan yang paling utama. Bagi yang tidak menunaikan haji, puasa ini dapat menghapus dosa dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang (HR. Muslim).
Niat Puasa Dzulhijjah
Niat puasa bisa diucapkan dalam hati atau secara lisan sebelum fajar, contohnya:
โNawaitu shauma ghadin โan adฤโi sunnati Dzulhijjah lillฤhi taโฤlฤ.โ Artinya: Saya niat berpuasa sunnah Dzulhijjah esok hari karena Allah Taโala.
Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025
Bergantung pada hasil rukyatul hilal, estimasi awal Dzulhijjah 1446 H kemungkinan jatuh pada Selasa, 30 Juni 2025. Maka, berikut perkiraan jadwalnya:
1โ7 Dzulhijjah 1446 H: 30 Juni โ 6 Juli 2025
Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah): 7 Juli 2025
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah): 8 Juli 2025
Idul Adha (10 Dzulhijjah): 9 Juli 2025
Penutup
Menghidupkan awal Dzulhijjah dengan puasa sunnah adalah amalan yang sangat dianjurkan, terlebih karena pahala amal di bulan ini dilipatgandakan. Mari manfaatkan momen mulia ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan menjelang Idul Adha.
Niat dan Waktu Pelaksanaan Puasa Sunnah Dzulhijjah
Puasa sunnah di bulan Dzulhijjah dikerjakan seperti puasa-puasa lainnya, yaitu dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Kapan Niat Puasa Dzulhijjah Dilakukan?
Berbeda dengan puasa wajib (seperti Ramadan) yang harus diniatkan pada malam hari, puasa sunnah seperti puasa Dzulhijjah memiliki kelonggaran dalam niat. Jika lupa berniat di malam hari, niat masih bisa dilakukan hingga sebelum zawรขl (tergelincirnya matahari atau masuk waktu Zuhur), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar.
Lafal Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah
Berikut adalah niat-niat puasa sunnah yang biasa dilakukan pada awal bulan Dzulhijjah:
Artinya: โSaya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Taโรขlรข.โ
Dengan melaksanakan puasa-puasa sunnah ini, umat Islam dapat meraih berbagai keutamaan dan pahala yang besar, khususnya pada hari-hari terbaik sepanjang tahun, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
“Tidak ada hari-hari yang amal saleh lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.โ (HR. Bukhari)
Jika Anda ingin, saya juga bisa bantu buatkan kalender puasa Dzulhijjah 1446 H dalam format visual. Mau saya bantu buatkan?
Keutamaan Puasa Awal Dzulhijjah dan Puasa Arafah
๐ Puasa Awal Dzulhijjah: Ibadah Sunnah dengan Pahala Besar
Puasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Keutamaannya sangat besar karena hari-hari ini termasuk waktu paling dicintai oleh Allah untuk beramal saleh.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Imam At-Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda:
ู ูุง ู ููู ุฃููููุงู ู ุฃูุญูุจูู ุฅูููู ุงููููฐูู ุฃููู ููุชูุนูุจููุฏู ูููู ููููููุง ู ููู ุนูุดูุฑู ุฐูู ุงููุญูุฌููุฉู ููุนูุฏููู ุตูููุงู ู ููููู ููููู ู ู ูููููุง ุจูุตูููุงู ู ุณูููุฉู ููููููุงู ู ููููู ููููููุฉู ู ูููููุง ุจูููููุงู ู ููููููุฉู ุงููููุฏูุฑู โTidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, dan satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.โ (HR. At-Tirmidzi)
๐ Keutamaan Khusus Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Dari seluruh hari di awal Dzulhijjah, puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) memiliki keutamaan paling besar. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim:
ุตูููุงู ู ููููู ู ุนูุฑูููุฉู ุฃูุญูุชูุณูุจู ุนูููู ุงูููู ุฃููู ูููููููุฑู ุงูุณููููุฉู ุงูููุชูู ููุจููููู ููุงูุณููููุฉู ุงูููุชูู ุจูุนูุฏููู… โPuasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datangโฆโ (HR. Muslim)
๐ Kesimpulan
Berikut ringkasan keutamaan puasa di awal Dzulhijjah:
Hari Puasa
Keutamaan
Tanggal 1โ7 Dzulhijjah
Setiap hari puasa setara pahala dengan satu tahun puasa
Malam-malamnya
Setiap malam ibadah setara malam Lailatul Qadar
Hari Arafah (9 Dzulhijjah)
Menghapus dosa setahun sebelumnya dan sesudahnya
Melaksanakan puasa-puasa ini adalah kesempatan besar meraih pahala berlimpah, khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha.
Jika Anda ingin, saya juga bisa bantu buatkan infografik sederhana tentang keutamaan puasa Dzulhijjah. Ingin dibuatkan?
Stylesphere – Puasa sunnah menjelang Idul Adha, seperti puasa Tarwiyah dan Arafah, sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Kedua puasa ini memiliki keutamaan besar, seperti menghapus dosa dan mendatangkan pahala yang berlimpah. Namun, bagi yang masih memiliki utang puasa Ramadhan, muncul pertanyaan: apakah boleh menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah tersebut?
Pertanyaan ini penting, karena banyak umat Islam ingin mengoptimalkan ibadah tanpa mengabaikan kewajiban. Menggabungkan dua niat dalam satu puasaโyaitu niat qadha dan niat sunnahโmemerlukan pemahaman mendalam terhadap hukum Islam dan pandangan para ulama.
Secara umum, sebagian ulama membolehkan penggabungan niat qadha puasa Ramadhan dengan puasa sunnah seperti Arafah atau Tarwiyah, selama tujuan utama adalah menunaikan puasa wajib. Dalam hal ini, pahala puasa sunnah bisa tetap didapat sebagai bonus, walaupun yang diniatkan secara eksplisit adalah qadha.
Meski begitu, agar lebih aman dan jelas, disarankan untuk mendahulukan pelunasan puasa wajib, lalu mengerjakan puasa sunnah secara terpisah. Ini membantu memastikan keabsahan ibadah dan memperbesar peluang mendapatkan pahala penuh dari masing-masing jenis puasa.
Dengan memahami aturan ini, Anda bisa lebih bijak dalam menyusun jadwal puasa, menunaikan kewajiban qadha, sekaligus meraih keutamaan dari puasa-puasa sunnah menjelang Idul Adha. Berikut penjelasan tentang niat puasa Idul Adha dan qadha Ramadhan. Serta apakah keduanya boleh digabungkan, dirangkum Stylesphere
Pengertian Puasa Idul Adha
Dilansir dari laman Universitas KH. A Wahab Hasbullah (Unwaha) Tambakberas Jombang, puasa Idul Adha mencakup puasa yang dilakukan pada awal bulan Dzulhijjah, khususnya pada tanggal 8 (Tarwiyah) dan 9 (Arafah). Kedua hari ini sangat dianjurkan untuk berpuasa karena memiliki keutamaan besar.
Puasa Dzulhijjah sendiri dimulai sejak tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah, meskipun puasa pada tanggal 8 dan 9 memiliki nilai yang lebih utama. Puasa Arafah, yang jatuh pada 9 Dzulhijjah, dikenal mampu menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sementara itu, puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah juga sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
Ibadah puasa di sepuluh hari pertama Dzulhijjah merupakan amalan yang sangat dicintai Allah SWT. Ini adalah bentuk persiapan spiritual menjelang Hari Raya Idul Adhaโmomen untuk menyucikan diri, memperkuat ketakwaan, dan meningkatkan amal. Setiap ibadah yang dilakukan pada hari-hari ini memiliki nilai tinggi dan membawa keberkahan.
Arti Puasa Qadha Ramadan
Puasa qadha Ramadan adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti hari-hari puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadan. Setiap Muslim yang tidak bisa berpuasa karena alasan syar’i seperti sakit, bepergian jauh, haid, atau kondisi lain yang dibenarkan, wajib menggantinya di luar bulan Ramadan sesuai dengan jumlah hari yang terlewat.
Puasa ini tidak terikat waktu tertentu, namun dianjurkan untuk segera ditunaikan setelah Ramadan berakhir agar tidak menjadi beban. Hukum qadha puasa adalah wajib bagi yang memiliki tanggungan, sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Puasa qadha juga harus disertai dengan niat khusus yang diucapkan sebelum fajar. Meskipun sifatnya wajib, pelaksanaannya tetap harus dilakukan dengan keikhlasan dan tidak ditunda-tunda tanpa alasan yang jelas.
Apakah Puasa Idul Adha Boleh digabungkan dengan Qadha Ramadan?
Terdapat perbedaan pandangan di kalangan ulama mengenai boleh tidaknya menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah seperti Arafah atau Tarwiyah. Dalam kitab Iโanatut Thalibin dan Asnal Mathalib dijelaskan bahwa menggabungkan niat tetap dianggap sah. Artinya, meskipun niat utama ditujukan untuk qadha, pelaksana puasa tetap bisa memperoleh keutamaan dari puasa sunnah tersebut.
Meski demikian, sebagian ulama berpendapat bahwa sebaiknya utang puasa Ramadhan ditunaikan lebih dahulu sebelum menjalankan puasa sunnah. Alasannya, qadha adalah kewajiban yang harus diprioritaskan, sedangkan puasa sunnah bisa dikerjakan setelah kewajiban selesai. Jika seseorang baru mengingat utang puasanya pada hari Arafah, disarankan langsung melakukan qadha pada hari itu juga.
Kesimpulannya, penggabungan niat puasa qadha dan sunnah memang diperbolehkan menurut sebagian ulama, tetapi yang lebih utama adalah menyelesaikan kewajiban terlebih dahulu agar ibadah yang dijalankan lebih sempurna dan keutamaannya tetap maksimal.
Stylesphere – Umat Islam tidak hanya diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan, tetapi juga dianjurkan untuk berpuasa di luar bulan suci tersebut. Selama tidak jatuh pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasaโseperti Idulfitri, Iduladha, dan tiga hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah)โmuslim bebas menjalankan puasa sunnah atau qadha Ramadhan.
Salah satu puasa sunnah yang bisa dilakukan setiap bulan adalah Puasa Ayyamul Bidh, yaitu puasa selama tiga hari di pertengahan bulan Hijriah, tepatnya pada tanggal 13, 14, dan 15.
Dalam hadis yang diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan RA, ia berkata: “Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya terang, yaitu tanggal 13, 14, dan 15.” (HR Abu Dawud)
Puasa Ayyamul Bidh bisa dikerjakan setiap bulan Hijriah kecuali saat Ramadhan. Artinya, umat Islam juga bisa menunaikannya di bulan Syawal ini. Puasa ini termasuk amalan sunnah yang dianjurkan karena pahalanya sangat besar.
Berikut ini panduan lengkap mengenai puasa Ayyamul Bidh di bulan Syawal, mulai dari jadwal pelaksanaan, bacaan niat, hingga keutamaan yang bisa diraih.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2025
Berdasarkan hasil sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk penetapan awal Syawal 1446 H, berikut adalah jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Syawal tahun ini:
Sabtu, 12 April 2025 / 13 Syawal 1446 H
Ahad, 13 April 2025 / 14 Syawal 1446 H
Senin, 14 April 2025 / 15 Syawal 1446 H
Puasa Ayyamul Bidh ini bisa menjadi pelengkap amal ibadah setelah Ramadhan dan puasa enam hari di Syawal. Jika kamu berencana melakukannya, pastikan juga untuk meniatkan puasa sejak malam harinya dan menjaga niat sepanjang hari. Perlu bantuan dengan teks niat atau keutamaan puasanya?
Doa Niat Puasa Ayyamul Bidh
Sebelum menjalankan puasa Ayyamul Bidh, umat Islam wajib melafalkan niat terlebih dahulu. Niat adalah bagian penting dalam setiap ibadah, termasuk puasa sunnah ini. Berikut lafal niat puasa Ayyamul Bidh di bulan Syawal:
Artinya: โSaya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah Taโรขlรข.โ
Seperti puasa sunnah lainnya, niat puasa Ayyamul Bidh dapat dilakukan sejak malam hari hingga sebelum waktu zawal (saat matahari mulai condong ke barat), selama belum makan atau minum sejak terbit fajar.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Puasa ini memiliki keutamaan besar. Siapa yang melaksanakannya tiga hari setiap bulan akan mendapatkan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Bukhari No. 1979:
โPuasa tiga hari setiap bulan adalah seperti puasa sepanjang tahun,โ sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash.
Stylesphere – Tradisi halal bihalal di Indonesia menjadi momen penting setelah Idul Fitri untuk mempererat silaturahmi dan saling memaafkan. Dalam acara ini, doa halal bihalal memiliki makna mendalam sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar diterima amal ibadah selama Ramadhan serta diberikan keberkahan dan ampunan.
Menurut KBBI, halal bihalal adalah tradisi maaf-memaafkan setelah menjalankan ibadah puasa, biasanya dilakukan dalam pertemuan di suatu tempat seperti aula atau auditorium oleh sekelompok orang.
Doa dalam halal bihalal umumnya mengandung permohonan ampunan, kesejahteraan dunia dan akhirat, serta ungkapan syukur. Berikut adalah 9 doa halal bihalal yang dapat dibacakan dalam acara tersebut, sebagaimana disusun oleh Stylesphere.com pada Sabtu (22/3):
Doa memohon ampunan dan rahmat
Doa agar silaturahmi tetap terjaga
Doa untuk keberkahan hidup
Doa agar diberikan kesehatan dan keselamatan
Doa memohon kelapangan rezeki
Doa agar diberikan ketenangan hati
Doa untuk para pemimpin dan masyarakat
Doa bagi mereka yang telah wafat
Doa agar diberikan istiqamah dalam kebaikan
Dengan doa-doa ini, acara halal bihalal menjadi lebih bermakna, tidak hanya sebagai ajang silaturahmi tetapi juga sebagai pengingat untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan hubungan antar sesama.
Tradisi halal bihalal tidak hanya sekadar ajang silaturahmi dan saling memaafkan, tetapi juga menjadi momen untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Salah satu doa yang sering dibacakan dalam acara ini adalah doa permohonan agar Allah menerima seluruh amal ibadah yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan.
1. Doa Permohonan Penerimaan Ibadah
Doa ini mencerminkan harapan agar Allah menerima segala amal, shalat, dan doa yang telah dipanjatkan, sekaligus memohon penerimaan taubat.
Lafaz doa: โRabbanaa taqabbal minna salatanaa wa di’aanaa innaka antas samii’ul aliim. Taqabbal minnaa taubatanaa innaka antat tawwabur rahim.โ
Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah sholat kami dan terimalah permohonan kami. Sungguh Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sungguh Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.”
Doa ini memiliki makna mendalam dalam konteks halal bihalal, di mana pembersihan diri yang dimulai dari bulan Ramadhan diharapkan terus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Doa Permohonan Penerimaan Amal
Doa ini juga sering dibacakan dalam acara halal bihalal, menegaskan harapan agar Allah menerima amal ibadah yang telah dilakukan.
Lafaz doa: โTaqobalallahu minna wa minkum, taqabbalallahu minna wa minkum wa taqabbal ya kariim.โ
Artinya: “Mudah-mudahan Allah menerima amal ibadah kita dan kamu semua, dan terimalah ya (Allah) Yang Maha Mulia.”
Doa ini sering diucapkan saat berjabat tangan dalam halal bihalal, menandakan bahwa selain meminta maaf kepada sesama, umat Islam juga berharap agar hubungan yang telah diperbaiki mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Selain memiliki makna dalam konteks halal bihalal, frasa “Taqobalallahu minna wa minkum” juga umum digunakan sebagai ucapan selamat Idul Fitri di berbagai negara Muslim. Ini menunjukkan bahwa nilai penerimaan amal dan keberkahan ibadah adalah hal yang dijunjung tinggi dalam ajaran Islam.
3. Doa Kebaikan Dunia dan Akhirat
Doa ini sering dibacakan dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam acara halal bihalal, karena mencakup harapan akan kebaikan di dunia dan akhirat.
Lafaz doa: โRabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina adzaban naar.โ
Artinya: “Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, lindungilah kami dari siksa neraka.”
Doa ini berasal dari QS. Al-Baqarah ayat 201 dan mencerminkan harapan akan kebahagiaan di dunia serta keselamatan di akhirat. Kebaikan di dunia mencakup kesehatan, rezeki yang berkah, keluarga yang harmonis, dan ilmu yang bermanfaat. Sementara kebaikan di akhirat meliputi kemudahan dalam sakaratul maut, pertolongan di hari perhitungan, dan akhirnya masuk ke dalam surga Allah SWT.
Dalam halal bihalal, doa ini menjadi pengingat bahwa tujuan silaturahmi bukan hanya untuk mempererat hubungan sosial, tetapi juga sebagai sarana meraih keberkahan dunia dan akhirat.
4. Doa Permohonan Ampunan untuk Umat Muslim
Doa ini mencerminkan semangat persaudaraan dalam Islam, dengan memohon ampunan bagi semua umat Muslim, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, Muslim laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Dekat, Maha Mengabulkan doa, wahai Dzat yang memenuhi segala kebutuhan.”
Doa ini memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dengan mengajarkan umat untuk selalu mendoakan sesama. Selain menunjukkan rasa kepedulian, doa ini juga mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini sementara, dan pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah SWT.
Dalam konteks halal bihalal, doa ini menjadi refleksi agar hubungan yang telah diperbaiki tidak hanya berdampak di dunia, tetapi juga membawa keberkahan di akhirat. Selain itu, mendoakan saudara seiman, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat, merupakan bentuk amal yang akan terus mengalir pahalanya.
5. Doa Taubat dan Pengakuan Kebesaran Allah
Doa ini berisi pengakuan akan kebesaran Allah SWT sekaligus permohonan ampunan, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Lafaz doa: โSubhanakallahumma Wabihamdika Lailla Anta Astagfiruka Waatubu Ilaik.โ
Artinya: “Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah SWT. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku memohon ampunan dan bertaubat hanya kepada-Mu.”
Doa ini mencakup empat unsur penting:
Tasbih (mensucikan Allah)
Tahmid (memuji Allah)
Tauhid (mengakui keesaan Allah)
Istighfar & Taubat (memohon ampunan dan kembali kepada Allah)
Dalam halal bihalal, doa ini memiliki makna mendalam karena momen tersebut adalah kesempatan untuk membersihkan hati dan meminta maaf atas kesalahan. Meskipun telah saling memaafkan sesama manusia, doa ini mengingatkan bahwa ampunan Allah tetap yang utama.
6. Doa Penerimaan Puasa dan Amal
Doa ini sering diucapkan setelah bulan Ramadhan dan dalam acara halal bihalal sebagai harapan agar ibadah puasa dan amal lainnya diterima oleh Allah SWT.
Lafaz doa: โTaqabbalallahu minna wa minkum.โ
Artinya: “Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kita dan (puasa dan amal) dari kalian.”
Doa ini mengandung harapan agar segala amal ibadah yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT. Meskipun ibadah telah dilaksanakan, tidak ada jaminan bahwa semua diterima, sehingga permohonan ini menunjukkan sikap rendah hati dan berharap hanya kepada Allah.
Dalam konteks halal bihalal, doa ini juga mencerminkan semangat kebersamaan, karena tidak hanya memohon penerimaan amal untuk diri sendiri, tetapi juga untuk seluruh umat Muslim.
Stylesphere – Manusia selalu mencari jawaban atas pertanyaan besar dalam hidup. Namun, kebenaran sejatiโyang berbasis ilmu, logika, dan kepastianโakan tetap bertahan hingga akhir zaman. Islam menawarkan konsep ketuhanan yang tidak hanya berbasis keyakinan, tetapi juga logika yang kuat.
Sejak kecil, umat Islam diajarkan sifat-sifat Allah, seperti wujud, qidam, dan baqa, yang berkaitan langsung dengan eksistensi alam semesta. Ulama sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA di Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menegaskan bahwa konsep ketuhanan dalam Islam bersifat mutlak dan tidak akan berubah.
โKetika kita diajari sifat-sifat Allah, itu bukan sekadar teori agama, tapi juga logika yang bertahan hingga hari kiamat. Masa alam raya yang ada ini muncul begitu saja tanpa sebab? Ketiadaan tidak akan pernah menghasilkan sesuatu,โ ujar Gus Baha dalam ceramahnya, dikutip dari kanal YouTube @MuhammadNurBinYusuf.
Menurutnya, kebenaran tidak harus disaksikan langsung agar bisa diterima. Logika tetap berlaku di sepanjang zaman. Sebagai contoh, tidak ada angka baru di luar angka satu, yang menunjukkan adanya prinsip dasar kehidupan yang tidak bisa diubah. Islam menawarkan pemahaman yang selaras dengan logika manusia, sehingga ajarannya tetap relevan dari masa ke masa.
Gus Baha Menjelaskan
Gus Baha mengutip perkataan Imam Al-Amudi yang menjelaskan bahwa segala sesuatu di dunia ini berawal dari satu kesatuan. Tidak ada angka dua tanpa angka satu, dan segala sesuatu merupakan cabang dari prinsip dasar yang satu.
Prinsip ini juga berlaku dalam memahami keesaan Allah. Keberadaan-Nya tidak memerlukan pembuktian fisik karena keteraturan alam semesta sudah cukup menjadi bukti. Setiap aspek kehidupan menunjukkan adanya desain yang mustahil muncul secara kebetulan.
“Ketika seseorang berpikir secara logis, dia akan menyadari bahwa segala sesuatu pasti memiliki asal. Jika kita melihat keteraturan di alam semesta, pasti ada yang menciptakannya. Ini adalah hukum yang berlaku hingga kiamat,” ujar Gus Baha.
Sebagai contoh, seseorang tidak perlu melihat langsung mukjizat Nabi Musa untuk mempercayai keagungan Allah. Cukup dengan memahami bahwa alam semesta memiliki keteraturan, maka sudah jelas ada Dzat yang mengaturnya.
Gus Baha juga menyinggung bagaimana pemikiran ateis sering kali bertentangan dengan logika mereka sendiri. Seorang ateis yang menolak keberadaan Tuhan tetap harus menerima bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki asal.
Menurutnya, nihilismeโyang beranggapan bahwa segala sesuatu berasal dari ketiadaanโtidak masuk akal. Ketiadaan tidak mungkin menghasilkan keberadaan. Hanya sesuatu yang wujud yang bisa menyebabkan keberadaan lainnya.
Kebenaran semacam ini tidak membutuhkan nabi atau wali untuk menjaganya, karena logika manusia sendiri akan membimbingnya ke arah yang benar. Inilah yang membuat ajaran Islam tetap relevan di sepanjang zaman.
Teori Ilmiah Gus Baha
Gus Baha menegaskan bahwa sejarah membuktikan teori ilmiah yang didasarkan pada logika yang benar akan bertahan, sedangkan teori tanpa dasar kuat akan hilang seiring waktu.
Begitu pula dalam memahami keesaan Allah. Konsep ini tidak berubah sejak dahulu hingga sekarang karena didasarkan pada logika yang tidak bisa disangkal.
“Sehebat apa pun seorang ilmuwan atau filsuf, dia tidak akan bisa menciptakan logika baru yang bertentangan dengan kebenaran dasar ini. Segala sesuatu pasti memiliki asal-usul yang bisa ditelusuri,” ujar Gus Baha.
Karena itu, pemahaman agama yang logis akan tetap bertahan. Orang yang berpikir jernih akan memahami bahwa ajaran Islam tidak hanya bersifat spiritual tetapi juga ilmiah dan rasional.
Konsep ini juga yang membuat banyak ilmuwan terkemuka akhirnya mengakui keberadaan Tuhan. Semakin dalam mereka meneliti alam semesta, semakin jelas keteraturan yang membuktikan adanya pencipta.
Pada akhirnya, kebenaran sejati tidak akan tergoyahkan oleh zaman. Kebenaran itu bersumber dari Allah dan akan tetap bertahan hingga hari kiamat.