Jejak Kesabaran dan Syukur: Makam Nabi Nuh AS di Yordania

Stylesphere – Di sebuah sudut sunyi di Yordania, terdapat sebuah kawasan yang menyimpan jejak salah satu manusia paling penuh syukur dan sabar dalam sejarah umat manusia. Sosok itu adalah Nabi Nuh AS — bukan hanya seorang nabi, tetapi juga lambang keteguhan hati, kesabaran, dan keikhlasan dalam menjalankan amanah dari Allah SWT.

Nabi Nuh dikenal karena ketekunannya dalam berdakwah kepada kaumnya. Ia diutus jauh sebelum datangnya bencana besar berupa banjir dahsyat yang melanda bumi. Menurut berbagai riwayat, masa dakwah beliau berlangsung hampir seratus tahun. Namun, dari perjalanan panjang tersebut, hanya sekitar 80 orang yang menjadi pengikutnya. Fakta ini menjadi cerminan ujian luar biasa yang dihadapi oleh Nabi Nuh serta kesabarannya yang tak tergoyahkan.

Al-Qur’an menyebut Nabi Nuh sebagai seorang “hamba yang bersyukur”. Nama “Nuh” sendiri diyakini berasal dari kebiasaannya yang sering menangis — sebagai wujud penyesalan dan doa atas dosa-dosa kaumnya, seraya memohon ampunan kepada Allah SWT.

Dilansir dari tayangan video di kanal YouTube @harypurnama849 pada Jumat (2 Mei 2025), makam Nabi Nuh berada di kota Karak, tepatnya di wilayah Krak, sebuah kawasan pinggiran kota Karak di bagian selatan Yordania.

Makam tersebut terletak di dalam sebuah kompleks pemakaman sederhana dengan luas bangunan sekitar 57 meter persegi. Bangunannya terbuat dari batu dan tanah liat berwarna hijau yang khas, menambah kesan damai dan sakral pada tempat peristirahatan terakhir sang nabi.

Lokasi Makam Nabi Nuh AS di Karak, Yordania

Kementerian Pariwisata dan Antik Yordania telah menetapkan sejumlah lokasi bersejarah, termasuk makam Nabi Nuh AS di Karak, sebagai situs ziarah religi yang terbuka bagi wisatawan Muslim dari seluruh penjuru dunia.

Lokasi makam ini cukup strategis dan mudah dijangkau, baik dari ibu kota Amman maupun dari Petra—salah satu destinasi wisata paling terkenal di Yordania. Aksesibilitas yang baik ini menjadikan makam Nabi Nuh sebagai salah satu tujuan ziarah spiritual yang semakin populer.

Para peziarah yang datang ke tempat ini kerap merasakan ketenangan batin yang mendalam. Lingkungan sekitar yang hening, hembusan angin padang pasir yang menyejukkan, serta bangunan kuno yang terawat memberikan nuansa spiritual yang khas dan menyentuh.

Sebagian warga setempat meyakini bahwa kawasan di sekitar makam membawa aura yang berbeda—seakan menyimpan pelajaran luhur tentang keimanan, ketekunan, dan kesabaran yang diajarkan oleh Nabi Nuh.

Makam ini tak hanya menjadi tempat untuk berziarah, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukatif. Ia mengingatkan kembali kepada pengunjung tentang nilai-nilai keteladanan dari Nabi Nuh AS yang relevan sepanjang zaman.

Dalam Islam, ziarah ke makam para nabi bukanlah bentuk pemujaan, melainkan sebagai wujud penghormatan dan refleksi terhadap perjuangan mereka dalam menegakkan kebenaran dan membimbing umat. Kunjungan semacam ini menjadi momen untuk memperkuat keimanan dan meneladani sifat-sifat mulia yang mereka miliki.

Kisah hidup Nabi Nuh memberikan pesan yang abadi—bahwa dalam menghadapi cobaan dan rintangan hidup, kesabaran dan rasa syukur adalah kunci utama untuk meraih ridha Allah SWT. Melalui ziarah ke makam beliau, umat Islam diingatkan untuk terus menanamkan dua nilai agung tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Simbol Kesakralan dan Sejarah di Tengah Padang Yordania

Di bagian tengah kompleks pemakaman Nabi Nuh AS, berdiri sebuah kubah sederhana yang menjadi penanda utama makam beliau. Meskipun bentuknya tidak megah, kubah tersebut memancarkan aura sakral dan nuansa historis yang kuat, menjadikannya titik sentral yang khusyuk bagi para peziarah.

Baik warga lokal maupun pengunjung dari berbagai negara menganggap tempat ini sebagai lokasi yang penuh keberkahan. Banyak di antara mereka yang datang untuk berdoa, merenung, dan mengenang kembali perjalanan hidup seorang nabi yang dikenal karena ketulusan dan ketabahannya.

Menurut catatan sejarah lokal, Nabi Nuh wafat dalam usia sekitar 150 tahun. Usia yang luar biasa panjang ini dipercaya sebagai bentuk rahmat dan karunia dari Allah SWT, sebagai balasan atas dedikasi beliau dalam menyampaikan wahyu-Nya dengan penuh keikhlasan.

Keberadaan makam Nabi Nuh AS turut memperkaya khazanah situs bersejarah Islam di Yordania. Negara ini memang dikenal sebagai tanah yang dilalui oleh para nabi dan sahabat Rasulullah SAW, sehingga memiliki nilai penting dalam peta sejarah Islam.

Setidaknya terdapat 27 situs bersejarah Islam di wilayah Yordania. Selain makam Nabi Nuh, terdapat pula makam para nabi lainnya seperti Nabi Sulaiman, Nabi Harun, Nabi Syuaib, Nabi Daud, dan Nabi Luth—semuanya menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang kenabian dan penyebaran risalah ilahi.