Mandi Sunnah Idul Adha: Amalan Penting Sebelum Sholat Hari Raya
Stylesphere – Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen penting dalam kalender ibadah umat Islam. Setiap 10 Dzulhijjah, umat Muslim di seluruh dunia merayakan hari besar ini dengan berbagai bentuk ibadah, mulai dari sholat Idul Adha hingga penyembelihan hewan kurban. Bagi sebagian umat, hari tersebut juga bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.
Namun, di antara amalan-amalan utama tersebut, ada satu sunnah yang kerap dilupakan: mandi sunnah Idul Adha.
Makna dan Keutamaan Mandi Sunnah di Hari Raya
Mandi sunnah sebelum sholat Idul Adha bukan hanya soal kebersihan fisik, melainkan juga simbol penyucian diri secara spiritual. Tradisi ini telah lama dilakukan oleh para ulama dan merupakan bentuk penghormatan terhadap hari raya Islam yang penuh berkah dan ampunan.
Dalam literatur klasik Islam, mandi ini termasuk dalam daftar mandi yang disunnahkan (mandi mustahabb), sebagaimana juga dianjurkan pada Hari Raya Idul Fitri.
Niat Mandi Sunnah Idul Adha
Niat adalah elemen penting dalam setiap ibadah. Berikut lafaz niat mandi sunnah Idul Adha:
Niat dalam bahasa Arab:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ الأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya:
“Aku niat mandi sunnah Idul Adha karena Allah Ta’ala.”
Waktu yang Dianjurkan
Waktu terbaik untuk melaksanakan mandi sunnah Idul Adha adalah pagi hari sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat Idul Adha. Mandi sebaiknya dilakukan setelah fajar dan sebelum sholat agar sesuai dengan tuntunan sunnah.
Panduan Lengkap Mandi Sunnah Idul Adha, Berdasarkan Rujukan Ulama

Artikel ini disusun pada Kamis, 5 Juni 2025 oleh Anugerahslot sebagai referensi inspiratif bagi Anda yang ingin menyambut Hari Raya Idul Adha dengan lebih maksimal dan bermakna, sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Rujukan Ulama: Mandi Sunnah Hari Raya
Dalam sebuah artikel yang dimuat NU Online pada Kamis (05/06/2025), dijelaskan bahwa mandi sunnah Idul Adha merupakan bagian dari ajaran yang dianjurkan oleh para ulama klasik. Salah satu referensi utamanya adalah kitab Hasyiyah al-Bajuri karya Syekh Ibrahim al-Bajuri.
Dalam kitab tersebut, disebutkan:
غسل العيدين الفطر والاضحى
Artinya: “Dan mandi pada dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.”
(Hasyiyah al-Bajuri, Jilid 1, Dar al-Minhaj, 2016)
Pernyataan ini menguatkan bahwa mandi pada hari raya bukan hanya soal kebersihan fisik, tetapi juga bagian dari ibadah dengan dasar fiqih yang kuat. Tentunya, niat khusus menjadi syarat penting agar mandi ini sah sebagai mandi sunnah Idul Adha.
Lafal Niat Mandi Sunnah Idul Adha
Untuk meraih pahala ibadah secara sempurna, berikut adalah lafal niat mandi sunnah Idul Adha:
Arab:
نَوَيْتُ سُنَّةَ الْغُسْلِ لِعِيْدِ الْأَضْحَى
Latin:
Nawaitu sunnatal ghusli li ‘Idil Adlha
Artinya:
“Saya niat sunnah mandi untuk Hari Raya Idul Adha.”
Waktu Pelaksanaan Mandi Idul Adha
Mandi sunnah Idul Adha bisa dilakukan sejak tengah malam menjelang 10 Dzulhijjah. Namun, waktu terbaiknya adalah setelah masuk waktu Subuh dan sebelum pelaksanaan shalat Id.
⚠️ Catatan penting:
Jika mandi dilakukan sebelum tengah malam, maka tidak dihitung sebagai mandi Idul Adha. Oleh karena itu, sangat penting memperhatikan waktu pelaksanaannya agar ibadah ini sah dan berpahala.
Keutamaan Mandi Sunnah Idul Adha bagi Seluruh Kalangan
Mandi sunnah Idul Adha adalah amalan yang disyariatkan bagi semua kalangan umat Islam—baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Bahkan, anak-anak pun dianjurkan untuk ikut serta melakukannya sebagai bentuk pengenalan sejak dini terhadap nilai-nilai ibadah dalam Islam.
Menariknya, sunnah ini tetap berlaku bagi mereka yang tidak dapat menunaikan shalat Id karena alasan syar’i, seperti sedang haid, nifas, atau uzur lainnya. Mandi tetap bisa dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap hari besar umat Islam.
Lebih dari Sekadar Bersih-Bersih
Mandi sunnah pada pagi hari raya bukan semata soal kebersihan jasmani, tetapi mencerminkan kesucian lahir dan batin dalam menyambut momen agung. Sebagaimana jamaah haji disunnahkan mandi sebelum wukuf di Arafah, umat Muslim di kampung halaman pun dianjurkan menyambut Idul Adha dengan mandi sunnah—sebagai simbol kesiapan diri dalam beribadah dan memuliakan hari raya.
Menyucikan Diri Sebelum Shalat Id
Meski terkesan ringan, amalan mandi sunnah ini membawa pesan spiritual yang mendalam. Ia menjadi pengantar kesucian diri sebelum berdiri bersama umat Muslim lainnya dalam shalat Idul Adha, yang penuh kekhusyukan dan kebersamaan. Mandi menjadi bagian dari persiapan batin yang menyeluruh, menyambut hari yang penuh rahmat dan ampunan dari Allah SWT.
Mengawali Hari Raya dengan Keberkahan
Tak ada salahnya meluangkan waktu di pagi Hari Raya untuk menunaikan mandi sunnah. Amalan sederhana ini bisa menjadi penyempurna ibadah, sekaligus pembuka pintu keutamaan dari Allah. Dengan menyambut Idul Adha dalam keadaan bersih, suci, dan semangat ibadah yang tinggi, kita berharap dapat meraih keberkahan berlimpah—termasuk dalam menjalani hari-hari tasyrik yang menyusul setelahnya.