Doa Agar Dagangan Laris dan Usaha Mendapat Keberkahan
stylesphere – Dalam menjalankan usaha, selain strategi dan kerja keras, penting bagi seorang muslim untuk memulai dengan doa sebagai bentuk pengharapan dan tawakal kepada Allah SWT. Doa tidak hanya membuka pintu keberkahan, tapi juga memperkuat niat baik serta ketabahan dalam menghadapi tantangan bisnis.
Berikut dua doa yang bisa diamalkan sebelum dan selama menjalankan usaha agar dagangan laris, bisnis berkembang, dan dilimpahi keberkahan:
1. Doa Sebelum Berdagang atau Memulai Usaha
📖 Lafal Arab:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ
📜 Latin:
Bismillāhi tawakkaltu ‘alallāhi lā ḥaula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhim.
💬 Artinya:
“Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.”
Doa ini baik dibaca setiap kali hendak memulai usaha, membuka toko, atau menjajakan dagangan. Sebagai bentuk tawakal, doa ini menanamkan keyakinan bahwa segala usaha harus disandarkan pada kekuatan Allah SWT.
2. Doa untuk Memohon Keberkahan dan Kemajuan Bisnis

Doa ini diambil dari rangkaian ayat dalam Surah Al-Hasyr ayat 22–24, yang memuat nama-nama Allah (Asmaul Husna) dan dianjurkan untuk dibaca sebagai bentuk pengagungan terhadap-Nya dan permohonan keberkahan dalam segala usaha.
📖 Lafal Arab:
هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
📜 Latin:
Huwallāhul-lażī lā ilāha illā huw(a), ‘ālimul-gaibi wasy-syahādah(ti), huwar-raḥmānur-raḥīm(u).
Huwallāhul-lażī lā ilāha illā huw(a), al-malikul-quddūsus-salāmul-mu’minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir(u), subḥānallāhi ‘ammā yusyrikūn(a).
Huwallāhul-khāliqul-bāri’ul-muṣawwiru lahul-asmā’ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahū mā fis-samāwāti wal-arḍ(i), wa huwal-‘azīzul-ḥakīm(u).
💬 Artinya:
“Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Mahasejahtera, Pemberi keamanan, Pemelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah, Sang Pencipta, Sang Pembentuk, Yang Maha Membentuk rupa. Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
Ayat ini diyakini mengandung Asmaul Husna yang memiliki keutamaan luar biasa, dan sangat baik dibaca untuk memohon pertolongan Allah SWT agar usaha diberi keberkahan, kemajuan, dan kesuksesan.
1. Doa Sebelum Berdagang atau Memulai Usaha
Sebelum memulai usaha, seorang Muslim dianjurkan untuk bertawakal kepada Allah SWT. Berikut bacaan doa yang dapat diamalkan:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ
Bismillāhi tawakkaltu ‘alallāh, lā ḥaula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīm.
Artinya:
“Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.”
2. Doa Agar Bisnis Berkah, Maju, dan Sukses
Ayat-ayat berikut mengandung nama-nama Allah yang agung dan sangat dianjurkan dibaca untuk memohon keberkahan usaha:
هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ… (Surah Al-Hasyr: 22–24)
Huwallāhul-lażī lā ilāha illā huw(a)…
Artinya:
“Dialah Allah, tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan nyata, Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah, tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Maha Sejahtera, Pemberi Keamanan, Maha Mengawasi, Maha Perkasa, Maha Kuasa, dan Pemilik Keagungan. Maha Suci Allah dari segala yang mereka persekutukan. Dialah Allah, Pencipta, Pembuat, dan Pembentuk rupa. Bagi-Nya nama-nama terbaik. Segala yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
3. Doa Agar Dagangan Laris dan Menguntungkan
Doa ini memohon kepada Allah SWT agar diberikan rezeki yang luas tanpa kesulitan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقًا حَلَالاً وَاسِعًا…
Allāhumma innī as-aluka an tarzuqanī rizqan ḥalālan wāsi’an ṭayyiban…
Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rezeki yang halal, luas, dan baik, tanpa susah payah, tanpa beban, tanpa kesulitan, dan tanpa kelelahan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
4. Doa Agar Berhasil dalam Berdagang
Untuk kesuksesan yang menyeluruh dalam berdagang, doa berikut dapat dibaca dengan penuh harap:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ صِحَّةً فِي إِيْمَانٍ…
Allāhumma innī as-aluka ṣiḥḥatan fī īmānin…
Artinya:
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kesehatan dalam keimanan, iman yang disertai akhlak mulia, kesuksesan yang diikuti dengan keberuntungan, serta curahan rahmat, keselamatan, ampunan, dan ridha-Mu.”
5. Doa Agar Dagangan Laris dan Mendatangkan Banyak Keuntungan
Doa ini berisi seruan kepada nama-nama Allah yang indah untuk memohon limpahan rezeki:
اللَّهُمَّ يَا أَحَدُ يَا وَاحِدُ يَا مَوْجُودُ…
Allāhumma yā Aḥad, yā Wāḥid, yā Mawjūd…
Artinya:
“Ya Allah, wahai Dzat Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu. Wahai Dzat Yang Maujud, Maha Pemurah, Maha Dermawan, Maha Luas Pemberian, Maha Kaya, Maha Pemberi, Maha Pembuka Rezeki, Maha Mengetahui, Maha Hidup, Maha Mengurus, Maha Penyayang, Maha Pengasih, Pencipta langit dan bumi, Pemilik Keagungan dan Kemuliaan, Dzat Yang Maha Pemurah lagi Maha Pemberi. Limpahkanlah kepadaku anugerah kebaikan dari sisi-Mu yang membuatku tak lagi bergantung kepada selain Engkau.”
Perdagangan dalam Sejarah Islam: Jejak Profesi Para Nabi

Dalam Islam, berdagang bukanlah sekadar profesi biasa. Sejak dahulu, aktivitas ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan umat manusia—bahkan para nabi pun dikenal memiliki latar belakang sebagai pekerja keras di bidang perdagangan dan keahlian tangan.
Nabi Muhammad SAW sendiri adalah contoh nyata pedagang yang sukses sebelum diangkat menjadi rasul. Kejujuran, amanah, dan integritas beliau dalam berniaga membuatnya sangat dihormati di kalangan masyarakat Quraisy. Saking dipercayanya, Khadijah RA—seorang saudagar wanita yang kaya dan terpandang—menyerahkan urusan perdagangannya kepada Rasulullah, hingga akhirnya mereka menikah.
Dalam buku Hukum Bisnis Syariah karya Dr. Mardani disebutkan bahwa profesi berdagang termasuk salah satu pekerjaan paling tua di dunia. Para nabi terdahulu pun bekerja keras untuk menghidupi diri mereka. Misalnya, Nabi Daud dikenal sebagai pandai besi, Nabi Idris seorang penjahit, dan Nabi Musa pernah menjadi penggembala kambing.
Rasulullah SAW juga memberikan perhatian khusus pada etika dalam perdagangan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, beliau bersabda:
“Jika keduanya (penjual dan pembeli) jujur dan terbuka, maka Allah akan memberkahi jual beli mereka. Namun jika mereka berdusta dan menyembunyikan, maka keberkahan jual beli itu akan hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lainnya, Rasulullah menegaskan pentingnya bekerja keras:
“Sebaik-baik penghasilan adalah dari pekerjaan tangan sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (jujur dan halal).” (HR. Ahmad dan Thabrani)
Meski hadits populer yang berbunyi “sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan” tergolong lemah (dha’if) menurut sebagian ulama, namun nilai motivatifnya tetap bisa diambil. Intinya, berdagang memang merupakan salah satu jalan terbuka untuk memperoleh rezeki yang luas—selama dijalankan dengan cara yang halal, jujur, dan penuh tanggung jawab.