Memahami Hukum Bacaan Iqlab dalam Tajwid: Arti, Cara Membaca, dan Contohnya

Stylesphere – Membaca Al-Qur’an bukan sekadar melafalkan huruf-huruf Arab tanpa makna. Umat Islam diwajibkan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, mengikuti aturan ilmu tajwid agar makna yang terkandung dalam ayat tidak berubah. Salah satu aturan penting dalam tajwid adalah hukum bacaan iqlab, yang perlu diketahui dan diterapkan oleh setiap Muslim.

Apa Itu Iqlab?

Iqlab merupakan salah satu hukum nun sukun dan tanwin dalam tajwid. Secara bahasa, iqlab berarti “mengganti”. Dalam konteks tajwid, iqlab adalah proses mengganti suara nun sukun (نْ) atau tanwin menjadi mim (م) ketika bertemu huruf ba (ب), dengan disertai dengung (ghunnah) selama dua harakat.

Mengapa Iqlab Penting?

Kesalahan dalam membaca hukum iqlab bisa menyebabkan bacaan terdengar aneh, bahkan berpotensi mengubah arti ayat Al-Qur’an. Oleh karena itu, penting bagi setiap pembaca Al-Qur’an untuk memahami dan mempraktikkan hukum ini dengan benar.

Cara Membaca Iqlab dengan Benar

Untuk membaca iqlab, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:

  1. Jika terdapat nun sukun (نْ) atau tanwin yang bertemu huruf ba (ب), maka suara nun atau tanwin diubah menjadi suara mim (م).
  2. Bacaan harus disertai dengung selama dua harakat (sekitar dua ketukan).
  3. Posisi bibir harus tertutup saat membunyikan mim, seperti saat membaca huruf mim biasa.

Contoh Hukum Bacaan Iqlab dalam Al-Qur’an

Berikut beberapa contoh iqlab dalam Al-Qur’an:

سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ
Tanwin bertemu ba, maka tanwin diganti dengan bunyi mim dan dibaca dengan dengung.

ٱنۢبَتَتْ (QS. Al-Baqarah: 265)
Nun sukun bertemu ba, dibaca dengan mengganti nun menjadi mim dan disertai dengung.

Dengan memahami hukum bacaan iqlab, umat Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan lebih baik dan mendalam. Selain memperindah bacaan, penerapan tajwid yang benar juga menunjukkan sikap hormat terhadap firman Allah SWT.

Iqlab dalam Tajwid: Arti, Hukum, dan Penjelasannya

Secara etimologis Anugerahslot, kata iqlab berasal dari bahasa Arab إِقْلَاب yang berarti “mengubah” atau “mengganti.” Dalam konteks ilmu tajwid, iqlab merujuk pada salah satu hukum bacaan ketika huruf nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًـٍـٌ) bertemu dengan huruf ba (ب). Pada kondisi ini, bunyi nun atau tanwin diubah menjadi bunyi mim sukun (مْ), dengan disertai ghunnah atau dengung, serta pengucapan yang sedikit samar.

Menurut buku Dasar-Dasar Ilmu Tajwid karya Dr. Marzuki, M.Ag., dan Sun Choirol Ummah, iqlab termasuk dalam lima hukum bacaan nun mati dan tanwin, bersama dengan izhar, idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan ikhfa.

Hal senada juga dijelaskan oleh Raisya Maula Ibnu Rusyd dalam bukunya Panduan Praktis & Lengkap Tahsin, Tajwid, Tahfiz untuk Pemula. Ia menyebutkan bahwa iqlab adalah hukum tajwid yang hanya terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ba, dan cara membacanya adalah dengan mengganti bunyinya menjadi mim sukun yang diucapkan dengan dengung.

Penegasan tentang iqlab juga ditemukan dalam syair nazham dari kitab Hidayatush Shibyan, yang berbunyi:

وَالْقَلْبُ عِنْدَ الْبَاءِ مِيْمًا ذُكِرَا
“Apabila ada tanwin dan nun mati bertemu ba’, maka wajib dibaca iqlab (diganti ke mim mati).”

Dengan demikian, pemahaman dan penerapan hukum iqlab bukan hanya memperindah bacaan Al-Qur’an, tetapi juga menjaga keakuratan makna ayat-ayat suci.

Hukum Iqlab dalam Tajwid: Wajib Dipahami Demi Keabsahan Bacaan Al-Qur’an

Dalam ilmu tajwid, iqlab merupakan salah satu hukum penting yang wajib (fardhu ‘ain) dipelajari oleh setiap Muslim yang membaca Al-Qur’an. Hal ini karena penerapan hukum iqlab menyangkut keabsahan bacaan dan keakuratan makna ayat. Mengabaikan hukum ini berisiko menyebabkan kesalahan yang bisa mengubah arti ayat suci Al-Qur’an.

Sebagaimana dijelaskan dalam buku Pelajaran Ilmu Tajwid oleh Rois Mahfud, iqlab berarti membalikkan atau mengganti bunyi nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًـٍـٌ) menjadi bunyi mim sukun (مْ). Proses ini harus dibarengi dengan bacaan samar (ikhfa) dan dengung (ghunnah).

Penjelasan lebih rinci datang dari Ustaz Rusdianto dalam bukunya Juz Amma dan Tajwidnya untuk Semua Usia. Ia menyebutkan langkah-langkah membaca iqlab sebagai berikut:

  1. Ganti bunyi nun sukun atau tanwin menjadi bunyi mim sukun (مْ).
  2. Tahan suara dengan dengung (ghunnah) selama dua ketukan.
  3. Rapatkan kedua bibir seperti mengucapkan huruf mim, namun tidak menuliskan huruf mim secara eksplisit.
  4. Bacaan harus terdengar samar, tanpa memperjelas bunyi nun atau tanwin yang asli.

Ciri khas iqlab dalam mushaf Al-Qur’an juga dapat dikenali secara visual. Biasanya, terdapat huruf mim kecil (م) di antara huruf yang memiliki nun sukun atau tanwin dengan huruf ba (ب) setelahnya. Tanda ini menjadi petunjuk bahwa hukum iqlab berlaku di situ dan harus diterapkan dengan benar.

Dengan memahami dan mempraktikkan hukum bacaan iqlab secara tepat, seorang Muslim tidak hanya memperindah bacaannya, tetapi juga menunjukkan kesungguhan dalam menjaga kesucian dan makna Al-Qur’an.

Contoh Bacaan Iqlab dalam Al-Qur’an

Hukum bacaan iqlab terjadi ketika nun sukun (نْ) atau tanwin (ـًـٍـٌ) bertemu dengan huruf ba (ب), sehingga bunyinya diubah menjadi mim sukun (مْ) dan dibaca dengan dengung (ghunnah). Berikut ini beberapa contoh ayat Al-Qur’an yang mengandung hukum bacaan iqlab:

1. QS. Al-Baqarah ayat 33

قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئْهُم
Qāla yā ādamu ambi`hum

📌 Penjelasan:
Pada lafal أنۢبِئْهُم, terdapat nun sukun yang bertemu dengan huruf ba (ب). Maka bunyinya diubah menjadi mim mati dan dibaca ambi`hum disertai ghunnah.

2. QS. Ali Imran ayat 119

عَلِيمٌۢ بِذَاتِ
‘Aliimumm bidzaati

📌 Penjelasan:
Kata ‘Aliimun diakhiri dengan tanwin, yang kemudian bertemu dengan huruf ba pada kata berikutnya. Maka, tanwin diubah menjadi mim sukun dan dibaca ‘Aliimumm dengan dengung.

3. QS. Al-Humazah ayat 4

كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ
Kallā layummbadzanna

📌 Penjelasan:
Lafal layunbadhanna mengandung nun sukun sebelum huruf ba. Maka, bunyinya diubah menjadi mim sukun dan dibaca layummbadzanna dengan ghunnah.

4. QS. Al-Bayyinah ayat 4

مِنْۢ بَعْدِ مَا
Mimm ba‘di mā

📌 Penjelasan:
Kata min mengandung nun sukun yang bertemu ba pada kata berikutnya (ba‘di). Maka, dibaca dengan mengganti bunyinya menjadi mim mati, yaitu mimm ba‘di.

5. QS. ‘Abasa ayat 16

كِرَامٍۢ بَرَرَةٍ
Kiraamimm bararah

📌 Penjelasan:
Tanwin pada kata kiraamin bertemu huruf ba, maka diubah menjadi mim sukun dan dibaca kiraamimm disertai ghunnah.

Dengan memahami dan memperhatikan contoh-contoh ini, pembaca Al-Qur’an dapat lebih mudah mengenali dan menerapkan hukum iqlab dalam bacaan, sehingga bacaan menjadi lebih tepat dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Leave a Reply:

Your email address will not be published. Required fields are marked *