Arab Saudi Berduka: Pangeran Al Waleed bin Khaled Meninggal Dunia Setelah 20 Tahun Koma
Stylesphere – Kerajaan Arab Saudi tengah diselimuti duka mendalam atas wafatnya Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, yang selama ini dikenal luas dengan julukan “Pangeran Tidur”. Pangeran Al Waleed mengembuskan napas terakhirnya pada usia 36 tahun, setelah menjalani masa koma selama hampir dua dekade akibat kecelakaan tragis yang menimpanya.
Tragedi bermula pada tahun 2005, ketika Pangeran Al Waleed mengalami kecelakaan lalu lintas yang parah. Insiden tersebut menyebabkan cedera otak serius dan pendarahan internal, yang membuatnya terbaring tanpa kesadaran selama bertahun-tahun. Meski harapan medis tipis, keluarganya terus memberikan dukungan dan perawatan terbaik selama dua puluh tahun penuh harapan dan doa.
Kepergian Pangeran Al Waleed tak hanya menjadi duka bagi keluarga Kerajaan, tetapi juga menyentuh hati masyarakat luas yang telah mengikuti kisahnya selama ini. Salah satu sosok yang paling menyentuh dalam perjalanan panjang ini adalah ayahanda sang pangeran, Pangeran Khaled bin Talal, yang dengan penuh ketabahan mendampingi dan merawat putranya hingga ajal menjemput. Kesabaran dan cinta sang ayah menjadi simbol pengabdian keluarga yang tak tergoyahkan oleh waktu.
Dalam sebuah unggahan di akun media sosial X, Pangeran Khaled menyampaikan kabar duka tersebut dengan menyertakan kutipan dari Surah Al-Fajr ayat 27–30:
“Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”
Kepergian Pangeran Al Waleed menjadi akhir dari sebuah kisah perjuangan panjang yang tak hanya menyentuh ranah medis, tetapi juga menggugah sisi kemanusiaan. Kisahnya menjadi pengingat akan cinta, kesabaran, dan keimanan dalam menghadapi ujian hidup, serta bukti bahwa pengabdian keluarga sejati melampaui ruang dan waktu.
Duka Mendalam di Arab Saudi: Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal Wafat Setelah 20 Tahun Koma

Kerajaan Arab Saudi tengah berduka atas wafatnya Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, yang dikenal luas sebagai “Pangeran Tidur”. Pangeran Al Waleed meninggal dunia pada usia 36 tahun, setelah menjalani masa koma selama hampir dua dekade akibat kecelakaan lalu lintas tragis pada tahun 2005 yang menyebabkan cedera otak parah dan pendarahan internal.
Informasi wafatnya disampaikan langsung oleh sang ayah, Pangeran Khaled bin Talal bin Abdulaziz, melalui akun media sosial X. Dalam unggahan tersebut, ia menyampaikan kabar duka dengan menyertakan kutipan dari Surah Al-Fajr ayat 28–30:
“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan menyenangkan [Nya], dan masuklah ke dalam surga-Ku…”
Pangeran Khaled menulis dengan penuh rasa kehilangan:
“Dengan hati yang meyakini kehendak dan ketetapan Allah, dan dengan duka yang mendalam, kami berduka atas putra kami tercinta,” tulisnya melalui akun X @allah_cure_dede, dikutip Anugerahslot islamic Senin (21/7/2025).
Selama hampir 20 tahun masa koma, Pangeran Al Waleed menjadi simbol kekuatan cinta dan kesetiaan keluarga. Ayahnya dikenal sebagai sosok yang tak pernah menyerah, terus mendampingi dan merawat sang anak dengan sabar dan penuh harapan, meski kondisi medis tak menunjukkan tanda pemulihan signifikan.
Kisah hidup Pangeran Al Waleed dan perjuangan ayahnya telah menyentuh banyak hati, tidak hanya di kalangan rakyat Arab Saudi, tetapi juga masyarakat internasional. Kepergian beliau menjadi penutup dari sebuah perjalanan panjang penuh ujian, kesabaran, dan pengharapan.
Kini, sang Pangeran telah kembali ke hadirat Ilahi. Warisan kisahnya akan selalu dikenang sebagai simbol kasih sayang abadi antara ayah dan anak, serta pelajaran tentang ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapi takdir Ilahi.
Duka Arab Saudi: Pangeran Al Waleed bin Khaled Meninggal Setelah 20 Tahun Koma, Sang Ayah Kutip Surah Al-Fajr

Kerajaan Arab Saudi berduka atas wafatnya Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, sosok yang selama ini dikenal sebagai “Pangeran Tidur”. Pada usia 36 tahun, Pangeran Al Waleed meninggal dunia setelah hampir dua dekade menjalani masa koma akibat kecelakaan mobil tragis pada 2005 yang menyebabkan cedera otak serius dan pendarahan internal.
Kabar duka ini disampaikan langsung oleh sang ayah, Pangeran Khaled bin Talal bin Abdulaziz, melalui akun media sosial X (@allah_cure_dede). Dalam unggahannya yang menyentuh, beliau mengawali pengumuman dengan kutipan dari Surah Al-Fajr ayat 27–30:
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ ࣖࣖ
“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (Q.S. Al-Fajr [89]: 27–30)
Pangeran Khaled menuliskan kalimat duka yang penuh keikhlasan:
“Dengan hati yang meyakini kehendak dan ketetapan Allah, dan dengan duka yang mendalam, kami berduka atas putra kami tercinta.”
Ayat yang dikutip tersebut memiliki kedalaman makna spiritual yang luar biasa. Menurut sejumlah tafsir, seperti yang dihimpun dari TafsirWeb.com, ayat-ayat ini menggambarkan panggilan lembut Allah kepada jiwa seorang mukmin yang tenang, yakni jiwa yang dalam hidupnya dipenuhi dengan iman dan amal saleh.
Beberapa penjelasan ulama tafsir terkait ayat-ayat ini antara lain:
- Tafsir al-Mukhtashar menyebut bahwa yang dimaksud “jiwa yang tenang” adalah jiwa yang kembali kepada Rabb-nya dalam keadaan rida atas pahala yang dijanjikan dan diridai karena amal salehnya.
- Zubdatut Tafsir menambahkan, “Masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku” berarti bergabunglah bersama golongan orang-orang yang saleh dan dekat dengan Allah.
- Dalam Tafsir al-Wajiz, kalimat “Masuklah ke dalam surga-Ku” dijelaskan sebagai bentuk kemuliaan yang tak tertandingi, karena Allah sendiri yang memanggil dan menyambut jiwa tersebut ke surga-Nya.
Beberapa ulama juga mengaitkan turunnya ayat ini dengan tokoh-tokoh mulia seperti Hamzah bin Abdul Muthalib dan Utsman bin Affan, yang dikenal karena keimanan dan pengorbanannya.
Kisah Pangeran Al Waleed bukan hanya tentang tragedi medis, tetapi juga tentang keteguhan cinta dan kesabaran seorang ayah yang tak henti berharap akan kesembuhan anaknya. Selama hampir 20 tahun, Pangeran Khaled terus berada di sisi sang anak, menjadi simbol kekuatan cinta keluarga dan pengabdian tanpa batas.
Kini, perjuangan itu telah mencapai akhirnya. Pangeran Al Waleed telah kembali ke haribaan Ilahi, meninggalkan warisan kisah yang menyentuh banyak hati. Ungkapan dari sang ayah yang dibalut dengan ayat Al-Qur’an memperlihatkan bahwa kepergian sang putra bukan hanya duka, tetapi juga bentuk pengembalian jiwa yang tenang kepada Sang Pencipta, dengan harapan diterima di antara hamba-hamba-Nya yang mulia.