Menyambut Tahun Baru Hijriah dengan Doa Akhir dan Awal Tahun Penuh Harapan
Stylesphere – Setiap pergantian tahun dalam kalender Hijriah membawa semangat baru bagi umat Islam. Salah satu bentuk kesiapan spiritual yang kerap dilakukan adalah membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun Hijriah. Amalan ini bukan sekadar tradisi, melainkan bentuk refleksi diri dan harapan untuk perubahan hidup yang lebih baik di tahun yang akan datang.
Kedua doa ini biasanya dibaca pada waktu transisi, yakni menjelang dan sesudah waktu Maghrib di malam 1 Muharam. Hal ini sesuai dengan sistem penanggalan Islam, di mana hari baru dimulai saat matahari terbenam. Karena itu, waktu Maghrib menjadi momen yang tepat untuk mengakhiri tahun dengan permohonan ampun, serta memulai tahun baru dengan doa dan harapan yang baik.
Tradisi ini juga mengajarkan pentingnya memaknai waktu dan pergantian hari sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri. Umumnya, doa akhir tahun dan awal tahun dibaca masing-masing sebanyak tiga kali sebagai bentuk kesungguhan dalam memohon perlindungan, bimbingan, serta keberkahan dari Allah SWT.
Dengan mengamalkan doa-doa ini, diharapkan setiap Muslim di Anugerahslot dapat menyambut tahun baru Hijriah dengan hati yang bersih, niat yang lurus, dan tekad untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di bawah ridha dan anugerah Allah.
Doa Akhir Tahun Hijriah 1446 H: Momen Muhasabah dan Permohonan Ampunan

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H diperkirakan jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Menyambut pergantian tahun Hijriah, umat Islam dianjurkan untuk melakukan muhasabah, yakni evaluasi diri atas segala amal dan perbuatan yang telah dilakukan selama setahun terakhir.
Salah satu amalan yang dianjurkan menjelang tahun baru Islam adalah membaca doa akhir tahun Hijriah. Ulama seperti KH Soleh Darat dan Habib Utsman bin Yahya, tokoh besar di abad ke-19 hingga awal abad ke-20, menganjurkan umat Muslim untuk membaca doa ini sebanyak tiga kali sebelum waktu Maghrib pada hari terakhir bulan Dzulhijjah, yaitu Kamis, 26 Juni 2025.
Dalam karya Habib Utsman bin Yahya yang berjudul Maslakul Akhyar, beliau mencantumkan teks doa akhir tahun berikut:
Teks Arab Doa Akhir Tahun Hijriah
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ
بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ
فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ
رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Teks Latin
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihi sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya
“Tuhanku, aku memohon ampun atas semua perbuatanku di tahun ini yang Engkau larang, namun belum sempat aku taubati. Ampunilah segala dosaku yang telah Engkau maklumi karena kemurahan-Mu, padahal Engkau mampu menyiksaku. Engkau telah mengajakku untuk bertaubat setelah aku lancang bermaksiat kepada-Mu. Maka aku memohon ampunan-Mu. Terimalah segala amal yang Engkau ridai dan yang telah Engkau janjikan pahala atasnya. Jangan putuskan harapanku kepada-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Makna dan Tujuan Doa Akhir Tahun
Doa akhir tahun ini sarat akan makna penyesalan, pengakuan dosa, dan harapan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Membacanya menjadi simbol kesiapan hati untuk meninggalkan kesalahan masa lalu dan menyongsong tahun baru Hijriah dengan semangat taubat dan perbaikan diri.
Selain itu, menurut para ulama, doa ini juga merupakan bentuk permohonan perlindungan dari segala godaan, terutama dari setan, selama tahun berikutnya.
Dengan membacanya secara khusyuk dan penuh keikhlasan, diharapkan seorang Muslim dapat memperoleh ampunan Allah SWT dan memulai tahun baru dengan hati yang bersih dan jiwa yang tenang.
Manfaat Membaca Doa Akhir Tahun Hijriah: Ketenangan Batin dan Perlindungan Spiritual
Membaca doa akhir tahun Hijriah bukan hanya sebuah tradisi keagamaan, tetapi juga membawa dampak positif secara psikologis dan spiritual bagi yang mengamalkannya. Di antara manfaat yang dirasakan oleh banyak umat Muslim adalah:
- Menenangkan batin
- Menghadirkan kesadaran diri akan perbuatan selama setahun
- Menumbuhkan semangat baru dan positif dalam menyambut tahun berikutnya
KH Sholeh Darat, salah satu ulama besar Nusantara, menjelaskan bahwa doa ini memiliki makna mendalam. Menurut beliau, siapa pun yang membacanya dengan hati yang tulus akan memperoleh perlindungan dari godaan setan dan mendapatkan pendampingan dari dua malaikat penjaga selama satu tahun penuh.
“Terlindungi dari godaan setan dan didampingi dua malaikat penjaga selama setahun,” jelas KH Sholeh Darat.
Beliau juga menambahkan bahwa setan tidak akan mampu mengganggu orang yang mengamalkan doa ini dengan niat yang ikhlas. Malaikat yang ditugaskan pun bukan hanya menjaga, tetapi juga membimbing orang tersebut agar tetap berada di jalan yang diridhai Allah SWT.
Meskipun doa-doa ini tidak bersumber langsung dari hadis Nabi Muhammad SAW, para ulama besar telah menganjurkannya sebagai bagian dari amalan sunnah yang baik. Di antara referensi yang memuat doa akhir dan awal tahun Hijriah adalah:
- Kitab Maslakul Akhyar karya Habib Utsman bin Yahya
- Kitab Lathaifut Thaharah wa Asrarus Shalah karya KH Sholeh Darat
Amalan membaca doa ini sah secara syariat selama tidak diyakini sebagai ibadah wajib. Ia merupakan ekspresi spiritual yang murni, sebagai bentuk harapan, penyesalan, dan semangat memperbaiki diri — bukan sebuah bentuk bid’ah.
Dengan demikian, membaca doa akhir tahun menjadi salah satu cara menyambut pergantian tahun Hijriah secara penuh makna, sebagai upaya memperbarui hubungan dengan Allah SWT dan memulai tahun baru dengan hati yang bersih.